STUDI TENTANG PERAN SYAIKH JUMADIL KUBRO DALAM PENYEBARAN AGAMA ISLAM DI IBU KOTA KERAJAAN MAJAPAHIT PADA ABAD KE-14 M


Author (Penulis)

FITRIYATUL ULUM
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Author Identity (NPM)

12.1.01.02.0009

Abstract

ABSTRAK FITRIYATUL ULUM: Studi Tentang Peran Syaikh Jumadil Kubro dalam Penyebaran Agama Islam di Ibu Kota Kerajaan Majapahit pada Abad Ke-14 M, Skripsi, Pendidikan Sejarah, FKIP UN PGRI Kediri, 2017. Penelitian ini dilatar belakangi oleh ketidak jelasan mengenai siapa pembawa dan penyebar Islam di Pulau Jawa. Pada awal kedatangan Islam, di Pulau Jawa masih terdapat Kerajaan Hindu-Buddha terbesar yaitu Kerajaan Majapahit. Terdapat komplek makam Islam Tralaya sebagai bukti arkeologi keberadaan Islam di tengah-tengah ibu kota Kerajaan Majapahit pada abad ke-14 M. salah satunya terdapat makam Waliyulloh yang bernama Syaikh Jumadil Kubro yang diyakini sebagai seorang pedagang dan pendakwah keliling di ibu kota Kerajaan Majapahit yang berasal dari Samarkhand. Permasalahan penelitian ini adalah (1) Bagaimanakah Sejarah Syaikh Jumadil Kubro? (2) Bagaimanakah peranan Syaikh Jumadil Kubro dalam proses penyebaran agama Islam di ibu kota Kerajaan Majapahit? (3) Siapakah penerus dakwah Islam di Kerajaan Majapahit setelah Syaikh Jumadil Kubro wafat? Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian Historis (Sejarah), dengan jenis penelitian kualitatif. Dengan tahapan penelitian Heuristik, Kritik, Interpretasi dan Historiografi. Pengumpulan data dilakukan dengan cara studi pustaka, analisis penelitian terdahulu, observasi dan wawancara. Kesimpulan hasil penelitian ini adalah: (1) Syaikh Jumadil Kubro dilahirkan di Samarkhand pada tahun 1349 M. Beliau datang ke Pulau Jawa pada tahun 1399 Masehi dengan tujuan berdagang dan berdakwah di lingkungan Kerajaan Majapahit. Beliau wafat pada tahun 1465 Masehi dan dimakamkan di komplek makam Tralaya. (2) Strategi dakwah Syaikh Jumadil Kubro begitu canggih hingga mampu menembus dinding kebesaran Kerajaan Majapahit yang beragama Hindu. Secara pelan tapi pasti,dengan kearifan dan kebijaksanaannya, beliau mampu mengenalkan agama Islam kepada masyarakat Majapahit melalui istilah-istilah yang cukup sederhana seperti dalam melakukan pemujaan kepada Allah tidak menggunakan sholat melainkan sembahyang. (3) penerus dakwah Syaikh Jumadil Kubro di Kerajan Majapahit yaitu Raden Rahmat (Sunan Ampel), Raden Paku (Sunan Giri), Raden Makdum Ibrahim (Sunan Bonang), Raden Qasim (Sunan Drajat). Kata kunci: Syaikh Jumadil Kubro, Islam, Kerajaan Majapahit

Keyword

a

Reference


PUBLISHED

2017-02-13

JOURNAL

Simki-Pedagogia

ISSN

2599-073X

ISSUE


Download PDF

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UN PGRI Kediri.

Jl. KH. Ahmad Dahlan 76 Mojoroto Kota Kediri

Designed by BootstrapMade
LPPM Server - Powered by BSI