PERANG GERILYA JENDRAL SUDIRMAN DI KEDIRI TAHUN 1948-1949


Author (Penulis)

ARIF DWI WICAKSONO
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Author Identity (NPM)

12.1.01.02.0005

Abstract

ABSTRAK ARIF DWIWICAKSONO: Perang Gerilya Jendral Sudirman Di Kediri Tahun 1948-1949, Skripsi, Pendidikan Sejarah, FKIP UN PGRI Kediri, 2016. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya penelitian tentang perang gerilya Jendral Sudirman di Kediri. Masyarakat Kediri hanya mengetahui bahwa Kediri masuk sebagai salah satu rute dalam perang gerilya Jendral Sudirman melalui acara napak tilas yang diadakan pada bulan November setiap tahunnya. Permasalahan penelitian ini adalah (1) Siapakah Jendral Sudirman? (2)Bagaimana perjuangan Jendral Sudirman? (3)Bagaimana perjuangan Jendral Sudirman selama bergerilya di Kediri?. Penelitian ini merupakan penelitian historis (sejarah). Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini antara lain: Heuristik, Verifikasi, Interpretasi dan Historiografi. Pengumpulan data dilakukan dengan cara studi kepustakaan, observasi, dan wawancara. Kesimpulan hasil penelitian ini adalah: (1)Jendral Sudirman lahir pada tanggal 24 Januari 1916 di Purbalingga, Jawa Tenggah. Sebelum menjadi seorang jendral, beliau adalah guru di sekolah Muhammadiyah di Cilacap. Ketika jepang membentuk PETA, beliau mengikuti pelatihan bagi calon perwira PETA di Bogor. Beliau lulus dengan pangkat komandan batalyon dan di tempatkan di Kroya, Jawa Tenggah. Setelah Indonesia merdeka, beliau membentuk BKR cabang Banyumas, dan ketika pemerintah membentuk TKR, maka BKR bergabung menjadi TKR Divisi V Banyumas dengan Sudirman sebagai pemimpinnya. Pada saat para pemimpin TKR mengadakan rapat di Yogyakarta, Sudirman diangkat menjadi Panglima TKR dengan pangkat Jendral. (2)Perjuangan Jendral Sudirman yang paling terkenal salah satunya adalah Perintah Siasat Nomor Satu. Dimana dalam menghadapi Belanda akan diterapkan strategi wingate dan wehrkreise. (3)Jendral Sudirman berada di Kediri selama 14 hari dengan rincian; datang pada malam hari tanggal 23 Desember 1948, berada selama tiga hari di dusun Dasun. Lalu tinggal sementara selama Sembilan hari di Goliman mulai tanggal 27 Desember 1948. Berdasarkan simpulan hasil penelitian ini, direkomendasikan: (1) Kepada peneliti selanjutnya disarankan untuk menggunakan hasil penelitian ini sebagai bahan pembanding (2) Saran bagi pemerintah Kediri agar lebih mengali lagi peristiwa-peristiwa yang pernah terjadi di daerahnya sebagai bagian dari sejarah lokal untuk melengkapi sejarah nasional. KATA KUNCI : Gerilya, Sudirman, Kediri

Keyword

a

Reference


PUBLISHED

2017-02-16

JOURNAL

Simki-Pedagogia

ISSN

2599-073X

ISSUE


Download PDF

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UN PGRI Kediri.

Jl. KH. Ahmad Dahlan 76 Mojoroto Kota Kediri

Designed by BootstrapMade
LPPM Server - Powered by BSI