AKULTURASI BUDAYA DALAM TRADISI NYAULA DI PULAU PAGERUNGAN BESAR KECAMATAN SAPEKEN KABUPATEN SUMENEP MADURA


Author (Penulis)

AR KOMARIA
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Author Identity (NPM)

12.1.01.02.0004

Abstract

AKULTURASI BUDAYA DALAM TRADISI NYAULA DI PULAU PAGERUNGAN BESAR KECAMATAN SAPEKEN KABUPATEN SUMENEP MADURA AR KOMARIA NPM.12.1.01.02.0004 FKIP Pendidikan Sejarah Drs. Heru Budiono, M.Pd dan Drs. Sigit Widiatmoko, M.Pd UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI Abstrak Akulturasi budaya dalam tradisi Nyaula di pulau Pagerungan Besar Kecamatan Sapeken Kabupaten Sumenep Madura, Skripsi, Pendidikan Sejarah, FKIP UNP Kediri, 2017 Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa sebagian besar generasi muda bangsa Indonesia belum mengenal sejarah tempat tinggal mereka sendiri. Padahal Indonesia kaya akan khasanah budaya yang mana setiap daerah memiliki sejarah dan lokal jeniusnya masing-masing. Permasalahan penelitian ini adalah (1)apakah yang maksud dari Nyaula? (2) mengapa Nyaula ini harus dilakukakn? (3) apa saja yang harus disiapkan dalam upacara Nyaula ? (4) apa saja rentetan upacara Nyaula? (5) bagaimana proses akulturasi Nyaula? Penelitian ini merupakan penelitian historis yang menggunakan jenis pendekatan penelitian kualitatif deskriptif. Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini antara lain: Heuristik, Kritik, Interpretasi dan Historiografi. Pengumpulan data dilakukan dengan Teknik Studi Kepustakaan, Wawancara dan Observasi. Kesimpulan hasil penelitian ini adalah : (1) Nyaula merupakan upacara yang berasal dari Sulawesi Selatan yang pada mulanya hanya dilaksanakan oleh keluarga Para Daeng (bangsawan) yang bertujuan untuk menghormati manurung (arwah nenek moyang). (2) Nyaula merupakan upacara yang tidak bisa dihilangkan dalam acara-acara penting tersebut karena masyarakat Desa Pagerungan Besar percaya bahwa akan ada bencana/musibah yang akan menimpa pada keluarga yang memiliki hajat itu seperti tidak bisa bicara, sakit-sakitan, gila bahkan kematian. (3) Dalam acara ini ada beberapa rentetan acara yaitu: mappasau botting dan cemme passili(merawat dan memandikan pengantin), mappanre temme (khatam Al-Quran), mappacci atau tudammpenni (mensucikan diri). (4) Sebelum dilaksanakannya acara maka ada beberapa hal yang harus dipersiapkan seperti: bauh pisang, bantal, sarung, pucuk daun pisang, daun nangka, daun pacar, beras, lilin, nasi ketan, kelapa muda, daun sirih, uang koin, dan telur. (5) Proses akulturasi nyaula pada awalnya yang dilakukan oleh orang hindu yang ada di Sulawesi selatan dan sebelum masuknya agama islam di Sulawesi, setelah islam masuk ke Sulawesi tradisi nyaula masih tetap dipertahankan karena sudah melekat dan hal sudah wajib Kata Kunci : Budaya, Agama, dan Tradisi

Keyword

a

Reference


PUBLISHED

2017-02-17

JOURNAL

Simki-Pedagogia

ISSN

2599-073X

ISSUE


Download PDF

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UN PGRI Kediri.

Jl. KH. Ahmad Dahlan 76 Mojoroto Kota Kediri

Designed by BootstrapMade
LPPM Server - Powered by BSI