PENGARUH KEHARMONISAN KELUARGA TERHADAP KENAKALAN REMAJA PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Author (Penulis)
SUHARYONO
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Author Identity (NPM)
12.1.01.01.0375
Abstract
SUHARYONO: Pengaruh Keharmonisan Keluarga Terhadap Kenakalan Remaja Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 5 Tulungagung Tahun Ajaran 2014/2015, Skripsi, Bimbingan dan Konseling, FKIP UNP Kediri, 2015.
Masa remaja merupakan masa transisi yang tidak menyenangkan, dimana
terjadi perubahan secara fisik, psikis, maupun secara sosial dapat menimbulkan
masa krisis, yang ditandai dengan kecenderungan munculnya perilaku
menyimpang. Kenakalan remaja dapat terjadi karena lingkungan yang kurang
kondusif dan sifat keperibadian yang kurang baik. Kenakalan
remaja terjadi bukan karena mereka tidak berpendidikan, tetapi lebih karena
kondisi dari keluarga mereka. Remaja yang berasal dari keluarga yang penuh
perhatian, hangat, dan harmonis mempunyai kemampuan dalam menyesuaikan
diri dan sosialisasi yang baik dengan lingkungan di sekitarnya. Dan sebaliknya
jika anak dibesarkan oleh keluarga yang berantakan atau kurang harmonis maka
ia akan terbebani dengan masalah yang sedang dihadapi oleh keluarganya
tersebut.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan tehnik korelasional dengan jenis Ex post Facto. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas kelas VIII SMPN 5 Tulungagung. Sampel yang dijadikan subyek penelitian berjumlah 36 siswa yang diambil dengan cara random sampling. Untuk tehnik analisa data yang digunakan adalah tehnik Korelasi product Moment Pearson dengan bantuan software SPSS for windows.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh
keharmonisan keluarga terhadap kenakalan remaja tersebut. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa ada pengaruh keharmonisan keluarga terhadap kenakalan
remaja pada siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Tulungagung tahun ajaran
2014/2015 dengan perolehan koefisien korelasi sebesar r hitung (0,569), maka hipotesis diterima. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi keharmonisan keluarga maka semakin rendah kenakalan remaja, sebaliknya semakin rendah keharmonisan keluarga maka semakin tinggi tingkat kenakalan remaja. Dengan demikian remaja yang dibesarkan dalam keluarga yang kurang harmonis dan memiliki konsep diri negatif memiliki kecenderungan yang lebih besar menjadi remaja nakal dibandingkan remaja yang dibesarkan dalam keluarga harmonis dan memiliki konsep diri positif.