KONTRIBUSI PENILAIAN KEBUTUHAN (NEED ASSESMENT) DALAM PENYUSUNAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING KELAS VII UPTD SMPN 1 PRAMBON TAHUN PELAJARAN 2016/2017


Author (Penulis)

RAHMAD BASUKI
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Author Identity (NPM)

12.1.01.01.0215

Abstract

ABSTRAK RAHMAD BASUKI: Kontribusi penilaian kebutuhan (need assesment) dalam penyusunan program bimbingan dan konseling uptd smpn 1 prambon tahun pelajaran 2016/2017. Kata kunci: penilaian kebutuhan (need assesment), penyusunan program bimbingan dan konseling. Penelitian ini dilatar belakangi hasil pengamatan dan pengalaman peneliti bahwa ketidak sesuaian antara program bimbingan konseling kebutuhan siswa. Fenomena ini terjadi dikarenakan pada saat penyusunan program, konselor atau guru bimbingan dan konseling. Permasalahan penelitian ini adalah Bagaimana kontribusi penilaian kebutuhan peserta didik dan implikasinya dalam penyusunan program bimbingan dan konseling. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan penelitian kulitatif dengan melakukan wawancara terhadap koordinator BK, perwakilan siswa kelas VII, VII dan IX, yang dilakukan dalam satu waktu atau satu kali tembak. Berdasarkan hasil yang wawancara yang telah dilaksanakan, menunjukkan hasil bahwa tim bimbingan dan konseling UPTD SMPN 1 PRAMBON menggunakan dasar program pola 17. Namun, terdapat perbedaan saat penunjukan dokumen terkait. Dokumen yang ditunjukkan bukan dokumen mengenai pola 17, melainkan dokumen mengenai BK komprehensif. Dalam penyusunan program, pihak BK UPTD SMPN 1 Prambon menggunakan need assesment diawal penyusunan program, sehingga program yang disusun dapat desuai dengan kebutuhan siswa. Need assesment yang dilakukan dengan memberikan angket kepada siswa sebagai alat pengumpul data. Dengan demikian, dari hasil analisis terakhir menunjukkan bahwa adanya kontribusi positif mengenai penilaian kebutuhan (need assesment) dalam penyusunan program bimbingan dan konseling. Jadi penggunaan need assesment penting dalam penyusunan program. Berdasarkan simpulan hasil penelitian ini, direkomendasikan: (1) Bapak/ibu konselor sebagai peran penting dalam penyusunan program dapat memperhatikan perkembangan dasar program yang ada, dan mempertimbangkan tingkat keefektifan dasar program yang telah digunakan dengan dasar program yang baru. Selain itu perlu diadakannya tindakan yang berfungsi untuk keterbukaan siswa dengan pihak BK, (2) Peneliti selanjutnya dapat dijadikan referensi serta pengetahuan dasar mengenai fenomena yang terjadi dikeadaan lapangan. Seringkali hal diketahui dan dipahami dalam teori atau hal-hal yang diperoleh saat pembelajaran tidak sesuai dengan keadaan lapangan.

Keyword

a

Reference


PUBLISHED

2017-02-08

JOURNAL

Simki-Pedagogia

ISSN

2599-073X

ISSUE


Download PDF

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UN PGRI Kediri.

Jl. KH. Ahmad Dahlan 76 Mojoroto Kota Kediri

Designed by BootstrapMade
LPPM Server - Powered by BSI