Penelitian ini dilatarbelakangi kurangnya minat belajar pada siswa di XI SMK Muhammadyah 2 Kota Kediri cukup mengkhawatirkan, tidak jarang juga para siswa ijin keluar dengan alasan untuk ke kamar mandi hanya untuk mencari angin atau untuk mencari suasana baru, bahkan pernah ada suatu kejadaian ada satu kelas yang siswanya memboikot untuk mengikuti pelajaran dari seoroang guru, alasanya hanya para siswa kurang suka dengan metode pengajaran yang di gunakan guru tersebut. Tetapi sebenarnya guru juga sudah menerapkan beberapa metode pembelajaran tetapi tidak diikuti secara maksimal oleh beberapa siswa dan itulah yang memicu tingkat antusiasme siswa dalam kegiatan pembelajaran menjadi jauh lebih menurun.
Tujuan untuk mengetahui pengaruh bimbingan kelompok teknik pemecahan masalah (problem solving) terhadap minat belajar siswa kelas X SMK Muhammadyah 2 Kota Kediri Tahun ajaran 2018/2019. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif menggunakan teknik penelitian pre eksperimen dengan desain pre-experimental one-group pretest-posttest design. Populasi dalam penelitian ini seluruh siswa kelas X SMK Muhammadiyah 2 Kota Kediri yang berjumlah 74 siswa, dengan teknik purposive sampling diperoleh sebanyak 7 siswa yang memiliki minat belajar rendah
Hasil analisis data menunjukkan hasil t_hitung = 15,053 dan ttabel dengan df= n-1= 6 berarti thitung >ttabel, 15,053 > 2,447, hal ini berarti ada pengaruh bimbingan kelompok teknik pemecahan masalah (problem solving) terhadap minat belajar siswa kelas X SMK Muhammadyah 2 Kota Kediri Tahun ajaran 2018/2019. Dari hasil penelitian juga tampak bahwa. setelah diberikan teknik pemecahan masalah (problem solving) 29% siswa memiliki minat belajar tinggi dan 71% siswa lainnya memiliki minat belajar sedang. Hal ini berarti pemecahan masalah (problem solving) diharapkan mampu meningkatkan minat belajar siswa
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh bimbingan kelompok teknik pemecahan masalah (problem solving) terhadap minat belajar siswa kelas X SMK Muhammadyah 2 Kota Kediri Tahun ajaran 2018/2019. Sehingga disarankan siswa tidak hanya sekedar berkonsultasi tetapi juga guru BK menerapkan layanan bimbingan kelompok teknik pemecahan masalah (problem solving) dalam meningkatkan minat belajar. Bagi siswa sebaiknya secepatnya mengatasi minat belajar karena dapat dapat menurunkan semangat belajar sehingga mampu mempengaruhi hasil belajar
Djamarah. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta :Rineka Cipta
Hajriyanti, Usmani. 2017. Pengaruh Bimbingan Kelompok Terhadapminat Belajar Siswa Kelas VIII Di SMP Murni Surakarta Tahun Pelajaran 2016/2017. Jurnal Ilmiah SPIRIT. vol 16. no 1. hal 1- 13
Irianto, Zain. Pengaruh Teknik Problem Solving Dalam Meningkatkan Kebiasaan Belajar Siswa. Jurnal of EST. vol 2. no. 3 hal 213-225.
Koesmawardhani, Nograhany Widhi. 2015. Ini 10 SMP Paling Jujur Saat UN 2015. diakses dari http://www.m.detik.com/new/berita/2940078/ini-10-smp-paling-jujur-saat-un2015.html
Sari, Juniarti. 2016. Pembelajaran Matematika Dengan Menggunakan Model Collaborative Problem Solving Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa SMP. Skripsi. FKIP UNPAS
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta
Syah, Muhibbin,. 2006. Psikologi Belajar , Jakarta: PT. Raja Grapindo Persada
Taufani. 2008. Minat, Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta : Rineka Cipta
Walgito. Bimo . 2002. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset