KONSEP DIRI SISWA YANG BERASAL DARI KELUARGA BROKEN HOME ( STUDY KASUS SISWA KELAS VII DI UPTD SMP NEGERI 1 MOJO KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2016 / 2017 )


Author (Penulis)

RETNO WINDARI
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Author Identity (NPM)

12.1.01.01.0143

Abstract

ABSTRAK RETNO WINDARI : Konsep Diri Siswa Yang Berasal Dari Keluarga Broken Home ( Studi Kasus Siswa Kelas VII Di UPTD SMP Negeri 1 Mojo Kediri Tahun Pelajaran 2016/2017), Skripsi, Program Studi Bimbingan Konseling, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UN PGRI Kediri, 2016. Kata kunci : Konsep diri negative, siswa, keluarga broken home. Keluarga inti merupakan suatu tempat dimana anak berkembang dan tumbuh, baik secara fisik maupun psikologis. Dalam kebanyakan kasus broken home anak selalu menjadi korban, karena haknya mendapat lingkungan keluarga yang nyaman telah dilanggar. Kondisi ini menimbulkan dampak yang sangat besar bagi remaja yang sedang dalam proses perkembangannya merupakan saat-saat pembentukan karakter dan kepribadian, terutama untuk kehidupannya di masa yang akan datang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana gambaran konsep diri siswa yang berasal dari keluarga broken home, terutama gambaran konsep diri negative yang ada pada siswa korban broken home. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode kualitatif berbentuk studi kasus. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah remaja siswa putra dan putri yang berusia 13 tahun yang menjadi korban broken home oleh kedua orang tuanya. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa subjek memiliki konsep diri negatif yang melekat pada dirinya, hal ini dapat dilihat melalui cara berbicara, perilaku di sekolah, dan sikap subjek dalam mengapresiasikan emosionalnya, seperti bolos sekolah, kurangnya siswa dalam berprestasi, susah diatur, dan menjadi anak yang pemarah bahkan menjadi pribadi yang tidak terbuka terhadap orang lain. Hal ini juga di dukung oleh faktor-faktor dari dalam diri dan dari luar diri subjek yang menjadikan anak memiliki konsep diri negatif. Faktor dari luar diri subjek antara lain hubungan sosial yang kurang baik antara subjek dengan orang tua, sedangkan faktor yang terdapat dalam diri subjek yaitu dia merasa tidak dipedulikan oleh orang tuanya, kurangnya kasih sayang dan perhatian yang semestinya ia dapatkan dari kedua orang tuanya. Kesimpulan penelitian ini bahwa orang tua merupakan hal terpenting bagi seorang anak, terutama bagi anak yang sedang menginjak remaja, mereka sangat membutuhkan orang tua untuk membentuk, sikap, kepribadian karakter dan konsep diri yang positif. Orang tua yang jauh dari anak akan sulit memantau segala tingkah lakunya. Orang tua seharusnya tidak egois yang hanya memikirkan egonya sendiri untuk berpisah dan akhirnya anaklah yang akan menjadi korban. Maka anak menjadi kehilangan figur seorang ayah ataupun ibu.

Keyword

a

Reference


PUBLISHED

2017-02-10

JOURNAL

Simki-Pedagogia

ISSN

2599-073X

ISSUE


Download PDF

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UN PGRI Kediri.

Jl. KH. Ahmad Dahlan 76 Mojoroto Kota Kediri

Designed by BootstrapMade
LPPM Server - Powered by BSI