PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK DISKUSI TERHADAP KEMAMPUAN BERINTERAKSI SOSIAL SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 NGADILUWIH TAHUN AJARAN 2015/2016


Author (Penulis)

DESI DWI SAPUTRI
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Author Identity (NPM)

12.1.01.01.0105

Abstract

Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri Desi Dwi Saputri| 12.1.01.01.0105 FKIP – Pendidikan Bimbingan dan Konseling simki.unpkediri.ac.id || 0|| JURNAL PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK DISKUSI TERHADAP KEMAMPUAN BERINTERAKSI SOSIAL SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 NGADILUWIH TAHUN AJARAN 2015/2016 THE EFFECT OF GROUP GUIDANCE ON THE ABILITY TO INTERAC SOCIALLY CLASS X SMA NEGERI 1NGADILUWIH ACADEMIC YEAR 2015/2016 Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Bimbingan Dan Konseling OLEH : DESI DWI SAPUTRI NPM : 12.1.01.01.0105 Dibimbing oleh : 1. Dr. Atrup, M.Pd., MM. 2. Risaniatin Ningsih, S.Pd., M.Psi. PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI TAHUN 2017 Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri Desi Dwi Saputri| 12.1.01.0105 FKIP – Pendidikan Bimbingan dan Konseling simki.unpkediri.ac.id || 1|| SURAT PERNYATAAN ARTIKEL SKRIPSI TAHUN 2017 Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama Lengkap : Desi Dwi Saputri NPM : 12.1.01.01.0105 Telepun/HP : 082140809514 Alamat Surat (Email) : Ziiekhend.dhezdhez@gmail.com Judul Artikel : Pengaruh Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi Terhadap Kemampuan Berinteraksi Sosial Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Ngadiluwih Tahun Ajaran 2015/2016. Fakultas – Program Studi : FKIP – Bimbingan dan Konseling Nama Perguruan Tinggi : Universitas Nusantara PGRI Kediri Alamat Perguruan Tinggi : Jl. K.H. Achmad Dahlan No. 76 Tel. : (0354) 771576, 771503, 771495 Kediri Dengan ini menyatakan bahwa : a. artikel yang saya tulis merupakan karya saya pribadi (bersama tim penulis) dan bebas plagiarisme; b. artikel telah diteliti dan disetujui untuk diterbitkan oleh Dosen Pembimbing I dan II. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari ditemukan ketidak sesuaian data dengan pernyataan ini dan atau ada tuntutan dari pihak lain, saya bersedia bertanggung jawab dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Mengetahui Kediri, 23 Januari 2017 Pembimbing I Dr. Atrup, M.Pd., MM. NIDN 0709116101 Pembimbing II Risaniatin Ningsih, S.Pd., M.Psi. NIDN 0720018601 Penulis, Desi Dwi Saputri NPM 12.1.01.01.0105 Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri Desi Dwi Saputri| 12.1.01.0105 FKIP – Pendidikan Bimbingan dan Konseling simki.unpkediri.ac.id || 2|| PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK DISKUSI TERHADAP KEMAMPUAN BERINTERAKSI SOSIAL SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 NGADILUWIH TAHUN AJARAN 2015/2016 Desi Dwi Saputri 12.1.01.01.0105 FKIP-Bimbingan dan Konseling Ziiekhend.dhezdhez@gmail.com Dr. Atrup, M.Pd., MM. dan Risaniatin Ningsih, S.Pd., M.Psi. UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK DESI DWI SAPUTRI : Pengaruh Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi Terhadap Kemampuan Berinteraksi Sosial Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Ngadiluwih Tahun Ajaran 2015/2016, Skripsi, Bimbingan Dan Konseling, FKIP UN PGRI Kediri, 2016. Penelitian ini dilatar belakangi hasil pengamatan peneliti, bahwa layanan bimbingan kelompok teknik diskusi jarang dilakukan disekolah sehingga layanan ini belum terlaksanan dengan baik. Akibatnya kegiatan layanan yang diberikan pada siswa sangat monoton dan membosankan. Hal tersebut nampak dari kegiatan diskusi didalam kelas yang tidak terlaksana dengan baik. Permasalahan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh bimbingan kelompok teknik diskusi terhadap kemampuan berinteraksi sosial siswa kelas X SMA Negeri 1 Ngadiluwih Tahun Ajaran 2015/2016. Penelitian ini menggunakan teknik Eksperimen dengan desain one-group pre-test post-test design. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X-6 SMA Negeri 1 Ngadiluwih. Penelitian dilaksanankan dengan memberikan dua kali perlakuan untuk membandingkan keadaan sebelum diberi perlakuan dengan sesudah diberikan perlakuan. Simpulan hasil penelitian ini adalah ada pengaruh yang signifikan bimbingan kelompok teknik diskusi terhadap kemampuan berinteraksi sosial siswa kelas X SMA Negeri 1 Ngadiluwih Tahun Ajaran 2015/2016”. Berdasarkan simpulan hasil penelitian, direkomendasikan : (1) Konselor sekolah seharusnya lebih kreatif dalam memberikan layanan pada siswa, agar siswa berkeinginan untuk memperhatikan dan menerapkan layanan yang diberikan dalam kehidupan sehari-hari. (2) Diharapakan bimbingan kelompok teknik diskusi ini dapat digunakan untuk mengatasi masalah interaksi sosial dan masalah lain yang dialami oleh siswa. (3) Diharapkan para guru lebih memperhatikan keadaan siswa, agar nantinya masalah siswa dapat teratasi dan kemauan untuk belajar dapat meningkat. Kata kunci : bimbingan kelompok teknik diskusi, kemampuan berinteraksi sosial. Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri Desi Dwi Saputri| 12.1.01.0105 FKIP – Pendidikan Bimbingan dan Konseling simki.unpkediri.ac.id || 3|| I. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia, dimana kebutuhan tersebut berguna untuk mencapai suatu cita-cita yang diinginkan. Secara filosofis dan historis pendidikan menggambarkan suatu proses yang melibatkan berbagai faktor dalam upaya mencapai kehidupan yang bermakna baik bagi individu sendiri, maupun masyarakat pada umunnya, Syamsu dan Juntika (dalam Widyaningtyas, 2013: 1). Dijelaskan pada pasal 31 ayat I UUD 1945 bahwa “Setiap Warga Negara Berhak Mendapat Pendidikan” dan pasal 28C ayat I menjelakan bahwa: Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia. Dari dua pasal diatas dapat disimpulkan bahwa setiap warga negara berhak untuk mendapatkan suatu pendidikan demi kelangsungan kehidupannya. Melalui pendidikan, setiap siswa mampu untuk bersaing demi kesejahteraan hidupnya dimasa mendatang. Dalam dunia pendidikan tidak mengenal batasan usia, pendidikan dapat dilakukan dari usia anak-anak hingga lanjut usia, akan tetapi dalam pemberian pendidikan disesuaikan dengan tugas perkembangan sesuai dengan tahapan usianya. Manusia berkembang melalui berbagai siklus kehidupan, yang mana dalam prosesnya menuju suatu kedewasaan perlu melalui beberapa tahap. Menurut Sunarto dan Hartanto (2013: 57) mengatakan bahwa “tahap ini dimulai dari fase pra-lahir yaitu antara nol sampai dua minggu, masa bayi, dua minggu-satutahun, masa anak pra-sekolah satu sampai lima tahun, masa sekolah enam-dua belas tahun), masa remaja tiga belas-dua puluh satu tahun, masa dewasa dua puluh satu- enam puluh lima tahun), dan masa tua enam puluh lima tahun ke atas”. Remaja yang berada pada tahap awal, berkeinginan besar untuk mencoba segala hal yang belum diketahuinya, mereka ingin mencoba apa yang dilakukan oleh orang dewasa, mereka mempunyai rasa keingin tahuan yang kuat untuk mengetahui segala hal. Berdasarkan penjelasan diatas, tahapan Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri Desi Dwi Saputri| 12.1.01.0105 FKIP – Pendidikan Bimbingan dan Konseling simki.unpkediri.ac.id || 4|| yang paling rawan yaitu pada masa remaja. Remaja adalah sebuah tahapan dalam kehidupan seseorang yang berada di antara tahap kanak-kanak dengan tahap dewasa, Adinugraha (2011: 5). Pada tahap remaja melibatkan suatu proses yang menjangkau suatu periode penting dalam kehidupan seseorang. Namun, terdapat perbedaan antara individu satu dengan yang lain, yang dibuktikan dengan fakta yang beberapa orang mengalami masa peralihan ini secara lebih cepat dari lainnya. Masa remaja menghadirkan begitu banyak tantangan, karena banyaknya perubahan yang harus di hadapi mulai dari perubahan fisik, biologis, psikologis, dan juga sosial (Adinugraha, 2011: 6). Tantangan terbesar bagi remaja berkenaan dengan kebutuhan mereka untuk menemukan tempat mereka dalam masyarakat dan merasakan bahwa tempat tersebut sesuai untuk mereka. Proses sosialisasi ini melibatkan integrasi remaja dengan masyarakat. Proses ini berlangsung secara bersamaan dengan pencarian identitas pribadi. Pada kenyataannya, proses sosialisasi dan pencarian atas identitas pribadi bersifat saling terkait dan saling bergantung. Sosialisasi akan menguatkan kesadaran atas identitas pribadi, sedangkan perkembangan identitas pribadi akan membantu remaja dalam berhadapan dengan harapan dan standard yang ditetapkan oleh masyarat (Adinugraha, 2011: 7). Diusia remaja interaksi sangat di butuhkan untuk pengembangan diri dan pola hubungannya dengan lingkungan yang di harapkan dapat berjalan secara positif, dalam prosesnya ada beberapa faktor yang mempengaruhi interaksi sosial, salah satunya adalah kecerdasan emosi. Hal ini dapat dilihat dari penelitian yang di lakukan Widyaningtyas tentang Hubungan Antara Kecerdasan Emosi dengan Interaksi Sosial Pada Peserta Didik Kelas X di SMA Negeri 1 Kota Kediri Tahun Ajaran 2013/2014, menyimpulkan bahwa ada hubungan secara signifikan antara kecerdasan emosi dengan interaksi sosial peserta didik kelas X di SMA Negeri 1 Kota Kediri, semakin tinggi kecerdasan emosi yang dimiliki peserta didik maka semakin baik pula interaksi sosialnya, sebaliknya semakin rendah kecerdasan emosi yang dimiliki oleh siswa maka semakin kurang baik pula interaksi sosialnya. Dalam bimbingan dan konseling ada beberapa teknik yang bisa diterapkan untuk meningkatkan Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri Desi Dwi Saputri| 12.1.01.0105 FKIP – Pendidikan Bimbingan dan Konseling simki.unpkediri.ac.id || 5|| interaksi sosial siswa, salah satunya yaitu teknik diskusi, dalam kegiatan diskusi kelompok akan muncul persaingan yang sehat antara kelompok satu dengan kelompok lain. Melalui persaingan tersebut akan memacu siswa untuk mau berfikir dan mengungkapkan pendapat yang dimiliki. Selain itu, juga ada teknik konseling behavior dengan teknik implosif. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Mudjijono dkk (2013) tentang Penerapan Konseling Behavioral Teknik Impulsif dan Pembanjiran Untuk Meningkatkan Keterampilan Interaksi Sosial Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Singaraja, menyimpulkan bahwa konseling behavioral teknik implosif dan pembanjiran, efektif untuk meningkatkan ketrampilan interaksi sosial siswa. Kegiatan interaksi sosial sangat dibutuhkan remaja untuk melakukan hubungan dengan orang lain. Dari salah satu media sosial dalam TV edukasi (2013) yang membahas tentang interaksi sosial menjelaskan bahwa, dalam suatu interaksi sosial dibutuhkan kontak dan komunikasi secara langsung antara individu satu dengan individu lain. Namun, dalam kenyataan dilapangan tidak ada kontak dan komunikasi yang baik antara siswa satu dengan yang lain. Pada kenyataannya interaksi sosial khususnya dalam dunia pendidikan lingkup SMA, mengalami suatu penurunan. Hal ini didasarkan melalui suatu pengamatan di SMAN I Ngadiluwih. Interaksi di SMAN I Ngadiluwih khususnya kelas X, belum terlaksana dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan masih banyaknya siswa yang individualis, bersikap egois, dan tidak peduli dengan keadaan sekitar. Hal ini menyebabkan ketidak nyamanan siswa berada di dalam kelas. Karena permasalahan tersebut sampai ada siswa yang keluar dari sekolah tersebut. Berdasarkan wawancara dan observasi yang dilakukan, terlihat mereka belum bisa membangun komunikasi yang baik. Hal ini dapat dibuktikan dari tidak adanya kerjasama yang baik antara individu satu dengan lainnya ketika mengerjakan tugas kelompok. Di SMAN I Ngadiluwih, interaksi sosial siswa khususnya kelas X, perlu mendapatkan penanganan yang maksimal. Siswa kelas X, masih perlu beradaptasi dengan teman sekelas dan lingkungan sekolah. Salah satu Konselor di SMAN I Ngadiluwih menegaskan bahwa, jika siswa Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri Desi Dwi Saputri| 12.1.01.0105 FKIP – Pendidikan Bimbingan dan Konseling simki.unpkediri.ac.id || 6|| mengalami masalah dalam interaksi sosialnya, maka dapat menyebabkan mereka tidak bisa menerima lingkungan yang baru, menarik diri dari lingkungan, persaingan yang tidak sehat, dan kerjasama di dalam kelas tidak dapat berjalan dengan baik. Dari penjelasan diatas, tantangan sosial dibutuhkan sosialisasi yang baik, karena sosialisasi dapat menguatkan kesadaran atas identitas pribadi. Di dalam sosialisasi terdapat suatu interaksi sosial antara individu satu dengan yang lainnya. Menurut Sunarto dan Hartono (2013: 128) Interaksi sosial adalah ”hubungan antar manusia yang saling membutuhkan”. Seperti isu yang berkembang bahwa ketika seseorang memasuki lingkungan yang baru, maka akan mengalami masalah dalam interaksi sosialnya, seperti halnya yang terjadi pada siswa yang baru saja masuk ke SMA. Melihat fenomena tersebut, diperlukan penanganan segera terkait dengan permasalahan interaksi sosial siswa. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah melalui layanan bimbingan kelompok dengan menggunakan teknik diskusi. Bimbingan kelompok teknik diskusi di perkirakan efektif untuk meningkatkan interaksi sosial karena didalam bimbingan kelompok teknik diskusi siswa dituntut saling berkomunikasi untuk dapat memecahkan permasalahan bersama - sama secara berkelompok, dengan berbagai macam pendapat untuk mengembangkan diri siswa kearah yang positif. Menurut Prayitno dan Amti (2004: 309) “ bimbingan kelompok adalah layanan bimbingan yang diberikan dalam suasana kelompok”. Layanan bimbingan kelompok dapat dilaksanakan dengan membentuk beberapa kelompok dalam satu kelas, setiap kelompok jumlah anggota tidak terlalu di batasi, dapat sampai enam puluh sampai delapan puluh orang, (Prayitno dan Amti, 2009: 314). Dalam bimbingan kelompok menuntut siswa untuk saling berkomunikasi dan kerjasama satu sama lain, yang diharapkan siswa dapat membuka diri terhadap lingkungan, dan mampu untuk memperbaiki diri. Melalui bimbingan kelompok teknik diskusi siswa mendapatkan kesempatan untuk bertukar pendapat yang terkait dengan interaksi sosial. Bimbingan kelompok mempunyai suatu tujuan yang sangat penting untuk membentuk perilaku yang positif pada siswa. Menurut Hastuti (2004: 564) tujuan bimbingan Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri Desi Dwi Saputri| 12.1.01.0105 FKIP – Pendidikan Bimbingan dan Konseling simki.unpkediri.ac.id || 7|| kelompok supaya orang yang di layani mampu mengatur kehidupan sendiri, dan tidak sekedar mengikuti pendapat orang lain, mengambil sikap sendiri, dan berani menanggung sendiri efek serta konsekuensi dan tindakan- tindakannya. Teknik yang digunakan adalah teknik diskusi. Menutut Faris (2014: 5) Diskusi adalah cara penyajian pelajaran dimana siswa dihadapkan kepada suatu masalah yang bisa berupa pernyataan atau pertanyaan yang bersifat problematis untuk dibahas dan dapat dipecahkan bersama. Menurut Walgito (2004: 133) mengatakan bahwa”di dalam diskusi ini setiap anggota harus turut serta berbicara secara aktif sehingga ada suatu pertanggung jawaban sebagai suatu kelompok yang hidup”. Melalui diskusi tersebut siswa telah melakukan interaksi dengan lingkungan disekitarnya melalui suatu komunikasi antar kelompok. Berdasarkan latar belakang yang telah penulis paparkan, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang “Pengaruh Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi Terhadap Kemampuan Berinteraksi Sosial Siswa Kelas X SMAN 1 NGADILUWIH Tahun Ajaran 2015/2016”. II. METODE a. Pendekatan Penelitian Menurut Sugiyono (2011: 8), mengatakan bahwa” Terdapat dua jenis pendekatan penelitian yaitu pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif”. Pendekatan kuantitatif yaitu pengumpulan datanya berupa angka sedangkan kualitatif data yang terkumpul bersifat kualitatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif karena data yang terkumpul berupa angka dan analisisnya menggunakan analisis statistik. b. Teknik Penelitian Teknik yang digunakan oleh peneliti adalah teknik eksperimen dan menggunakan salah satu desain eksperimen yaitu one-group pretest-posttest design. Hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan keadaan sebelum diberi perlakuan dengan sesudah diberikan perlakuan. Teknik ini digunakan dengan memberikan dua perlakuan, yaitu yang pertama menggunakan pre-test dilakukan sebelum diberi perlakuan (sebelum menggunakan Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri Desi Dwi Saputri| 12.1.01.0105 FKIP – Pendidikan Bimbingan dan Konseling simki.unpkediri.ac.id || 8|| layanan bimbingan kelompok teknik diskusi) terhadap kemampuan berinteraksi sosial siswa, yang kedua menggunakan post-test dilakukan sesudah diberi perlakuan (menggunakan layanan bimbingan kelompok teknik diskusi) terhadap interaksi sosial siswa. III. HASIL DAN KESIMPULAN a. Hasil Penelitian Adanya pengaruh bimbingan kelompok teknik diskusi terhadap kemampuan berinteraksi sosial siswa kelas X SMAN 1 Ngadiluwih Tahun Ajaran 2015/2016, hal ini dapat dibuktikan dari perhitungan dengan rumus uji t diatas, menghasilkan t hitung sebesar 5,558 dan taraf signifikasi 5% sebesar 2,045, berarti t hitung lebih besar dari t tabel (5,558 > 2,045), hal ini berarti signifikan. Penggunaan layanan bimbingan kelompok dapat meningkatkan kemampuan berinteraksi sosial yang positif, maka dapat diinterpretasikan bahwa bimbingan kelompok teknik diskusi memberi pengaruh terhadap kemampuan berinteraksi sosial siswa kelas X SMA Negeri 1 Ngadiluwih Tahun Ajaran 2015/2016. b. Simpulan Berdasarkan hasil analisis data, penelitian ini dapat disimpulkan yaitu adanya pengaruh yang signifikan bimbingan kelompok teknik diskusi terhadap kemampuan berinteraksi sosial siswa kelas X SMA Negeri 1 Ngadiluwih Tahun Ajaran 2015/2016. Hal ini dapat dibuktikan dari t hitung > t tabel (5,558 > 2,045) sehingga Ha diterima dan Ho ditolak pada taraf signifikansi (5%). Melalui bimbingan kelompok teknik diskusi ini, Pengaruh yang diberikan adalah pengaruh yang positif terhadap kemampuan berinteraksi sosial siswa. IV. DAFTAR PUSTAKA Adinugraha. 2011. Konseling Remaja. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta. Astiti. 2013. Meningkatkan Kemampuan Interaksi Sosial Melalui Layanan Bimbingan Kelompok pada Siswa Program Akselerasi SD HJ. Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri Desi Dwi Saputri| 12.1.01.0105 FKIP – Pendidikan Bimbingan dan Konseling simki.unpkediri.ac.id || 9|| ISRIATI BAITURRAHMAN 01. Skripsi: Semarang. Cahyono. 2014. Pengaruh Media Grafis (Komik) Terhadap Kemampuan Menceritakan Isi Dongeng Siswa Kelas III SDN Tamanan Kota Kediri 2013/2014. Skripsi. Kediri: FKIP UN PGRI Kediri. Faris. 2014. Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Diskusi Untuk Mengurangi Pelanggaran Tata Tertib Sekolah Penelitian Pada Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 8 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014. Skripsi. Surakarta : FKIP Universitas Sebelas Maret. Hastuti. 2004. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi. Lesmana. 2008. Dasar-Dasar Konseling. Jakarta : Universitas Indonesia. Liantika. 2013. Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Terhadap Kemampuan Komunikasi Interpersonal Peserta Didik Kelas VIII Di SMP Negeri 1 Semen Tahun Pelajaran 2012/2013. Skripsi. Kediri: FKIP UN PGRI Kediri. Mudjijono,dkk. 2013. Penerapan Konseling Behavioral Teknik Impulsif dan Pembanjiran untuk Meningkatkan Ketrampilan Interaksi Sosial Siswa X SMK Negeri 2 Singaraja: Singaraja. Mustofa dan Maharani. 2011. Kamus Lengkap Sosiologi. Jogyakarta: Panji Pustaka. Nurishan. 2009. Strategi Layanan Bimbingan dan Konseling. Bandung: PT Riveka Aditama. Oktaviani. 2015. Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi Terhadap Perilaku Seksual Pra Nikah Di SMA Negeri Kerjo Kabupaten Karanganyar Tahun Ajalaran 2015/2016. Skripsi. Semarang: FIP Universitas Negeri Semarang. Prayitno dan Amti. 2004. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: PT Rineka Cipta. Prayitno dan Amti. 2009. Dasar- Dasar Bimbingan dan Konseling. Jogjakarta: PT Rineka Cipta. Saefullah. 2012. Psikologi Perkembangan dan Pendidikan. Bandung: Cv Pustaka Setia. Santoso. 2011. Bimbingan Dan Konseling. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Sudjarwo. 2015. Proses Sosial dan Interaksi Sosial dalam Pendidikan. Bandung: Mundur Maju. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitataif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitataif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sunarto dan Hartono. 2013. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: PT Rineka Cipta. Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri Desi Dwi Saputri| 12.1.01.0105 FKIP – Pendidikan Bimbingan dan Konseling simki.unpkediri.ac.id || 10|| Tohirin. 2007. Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah Dan Madrasah (Berbasis Integrasi). Jakarta: PT. Grafindo Persada. Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 31 Ayat I Tentang “Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia Di Bidang Pendidikan. Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 28C Ayat I Tentang “Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia”. Walgito. 2004. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset. Widyaningtiyas. 2014. Hubungan Antara Kecerdasan Emosi Dengan Interaksi Sosial Pada Peserta Didik Kelas X Di SMA 1 Kota Kediri. Kediri: FKIP UN PGRI Kediri. http://www.belajarpsikologi.com. Diunduh 14 Desember 2015. http://www.jurnal-sdm.blogspot.com. Diunduh 14 Desember 2015. http://www.lib.unnes.ac.id/17213/1/13014 08013.pdf tgl 2 november 2015. Diunduh 14 Desember 2015. http://www. thesis.umy.ac.id/datapublik/t26806. pdf tgl 8 november 2015. Diunduh 16 desember 2015. http://www.rizkiumuamalia.blogspot.com. Diunduh 16 Desember 2015. http://www.youtube.TVEdukasi2013.com. Diunduh 25 desember 2015.

Keyword

a

Reference


PUBLISHED

2017-02-07

JOURNAL

Simki-Pedagogia

ISSN

2599-073X

ISSUE


Download PDF

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UN PGRI Kediri.

Jl. KH. Ahmad Dahlan 76 Mojoroto Kota Kediri

Designed by BootstrapMade
LPPM Server - Powered by BSI