Hubungan antara pola asuh demokratis dengan perilaku merokok anak remaja laki-laki kelas X di SMAN 5 Kediri Tahun Pelajaran 2016/2017


Author (Penulis)

DEDY JAJANG YOGI YANI
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Author Identity (NPM)

12.1.01.01.0061

Abstract

Kata Kunci: pola asuh demokratis, perilaku merokok anak remaja laki-laki Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan kepentingan anak, akan tetapi tidak ragu dalam mengendalikan mereka. Perilaku merokok adalah sesuatu yang dilakukan seseorang berupa membakar tembakau dan menghisapnya serta dapat menimbulkan asap yang dapat terhisap oleh orang-orang disekitarnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara pola asuh demokratis dengan perilaku merokok anak remaja laki-laki kelas X di SMAN 5 Kediri Semester I Tahun Ajaran 2016/2017. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Teknik penelitian yang digunakan korelasi. Teknik pengumpulan data menggunakan angket pola asuh demokratis dan perilaku merokok. Populasi dalam penelitian ini adalah laki-laki kelas X di SMA Negeri 5 Kediri 2016/2017 sebanyak 8 kelas yang berjumlah 111 peserta didik. Dalam penelitian ini jumlah sampel yang digunakan ada 45 remaja laki-laki kelas X di SMAN 5 Kediri. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Teknik analisis data menggunakan korelasi product moment. Berdasarkan hasil uji korelasi product moment diperoleh rxy hitung sebesar 0,468 pada probabilitas sig.(2-tailed) 0,001 dengan N = 45 (pada taraf signifikansi 5%) sedangkan nilai rtabel = 0,294 sehingga dari hasil analisis diperoleh hasil nilai rhitung ? rtabel, yaitu 0,468 ? 0,294 dengan taraf signifikan 5% maka H0 ditolak, artinya ada hubungan yang positif dan signifikan antara pola asuh demokratis terhadap perilaku merokok anak remaja laki-laki. Hal ini semakin baik pola asuh demokratis diterapkan dapat meminimalisir perilaku negatif pada remaja laki-laki yaitu perilaku merokok. Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi, 1) pihak sekolah dapat berperan sebagai orang kedua setelah orang tua yang dapat membantu membentuk perilaku yang baik, tentunya yang berkaitan perilaku merokok yang terjadi para remaja laki-laki, perlunya pengawasan pada mereka ketika di lingkungan sekolah untuk tidak melakukan perilaku menyimpang yaitu merokok, 2) orang tua dapat mengarahkan anak-anaknya agar dapat berperilaku baik, baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah sehingga tidak terjerumus para perilaku menyimpang yaitu merokok karena selain dapat mengganggu kesehatan kebiasaan merokok dapat menghambat cita-cita anak untuk melanjutkan ke jenjang berikutnya.

Keyword

a

Reference


PUBLISHED

2017-02-07

JOURNAL

Simki-Pedagogia

ISSN

2599-073X

ISSUE


Download PDF

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UN PGRI Kediri.

Jl. KH. Ahmad Dahlan 76 Mojoroto Kota Kediri

Designed by BootstrapMade
LPPM Server - Powered by BSI