PENGARUH LAYANAN INFORMASI TENTANG SEX (SEX EDUCATION) TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN TENTANG SEX PADA SISWA KELAS 8 DI UPTD SMPN 1 PRAMBON TAHUN AJARAN 2015/2016
Author (Penulis)
ULFA MAFIDA
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Author Identity (NPM)
12.1.01.01.0008
Abstract
ABSTRAK
Dijaman modern sekarang ini maraknya kasus siswa SMP hamil diluar nikah, seks bebas sepertinya sudah menjadi hal yang biasa akibatnya generasi – generasi penerus bangsa memiliki karakter yang buruk dan akan menghasilkan generasi – generasi yang jauh dari masa depan yang cerah. Pergaulan bebas diawali dari kurangnya pemahaman tentang sex education, sekolah sebagai rumah kedua bagi siswa mendapatkan layanan bimbingan yang tepat yang sesuai dengan kebutuhannya khususnya informasi pemahaman tentang sex education, sehingga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman tentang sex education, sebagai pengetahuan siswa agar terhindar dari seks bebas.Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah layanan informasi tentang sex (sex education) berpengaruh terhadap peningkatan pemahaman tentang sex pada siswa kelas VIII di UPTD SMPN 1 Prambon Tahun Ajaran 2015/2016.Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik penelitian menggunakan design pretest dan posttest. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 36 siswa yang diambil 15% secara random dari keseluruhan populasi yaitu 9kelas dari kelas VIII di UPTD SMPN 1 Prambon. Hasil pengujian hipotesis dengan uji t dengan bantuan SPSS 16.0 For Windows menunjukan layanan informasi tentang sex (sex education ) berpengaruh terhadap peningkatan pemahaman tentang sex pada siswa kelas VIII di UPTD SMPN 1 Prambon ditunjukan dengan hasil perhitungan uji t dengan bantuan SPSS 16.0 For Windows diperoleh hasil nilai signifikansi sebesar (0,000 < 0,05) maka Ha diterima. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa layanan informasi tentang sex (sex ducation) berpengaruh terhadap peningkatan pemahaman tentang sex pada siswa kelas VIII di UPTD SMPN 1 Prambon Tahun Ajaran 2015/2016. Pada peneliti selanjutnya dan khususnya konselor sekolah hendaknya permasalahan yang diteliti lebih beragam lagi, tidak terbatas hanya pada peningkatan pemahaman saja. Dan metode dalam memberikan layanan informasi tidak hanya sebatas permainan ataupun menampilkan sebuah tayangan.
KATA KUNCI : layanan informasi, sex education