SISTEM PENYARANAN SISWA UNTUK MENENTUKAN SEKOLAH LANJUTAN MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING
Author (Penulis)
GILANG ADI ALFIYANSAH
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Author Identity (NPM)
11.1.03.03.0107
Abstract
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam kehidupan proses belajar mengajar di sekolah, setiap siswa memiliki keahlian masing - masing, selain itu prestasi belajar disekolah juga diperhatikan. Dalam sekolah adanya sebuah tujuan yaitu menggali seluruh bakat dan keahlian dalam diri setiap siswa, sehingga mereka bisa mengetahui kemampuan yang dimilikinya dalam bidang tertentu semaksimal mungkin. Setiap siswa memiliki perbedaan tertentu diantaranya kemampuan kognitif, motivasi berprestasi, minat dan kreativitas. Melalui perbedaan tersebut peran pendidikan tidak hanya mempelajari ilmu, tetapi juga meliputi bimbingan/konseling, pemilihan dan penempatan siswa sesuai dengan kapasitas individual yang dimiliki. Kesalahan yang mungkin terjadi jika pemberian pengarahan maupun saran yang tidak sesuai dengan minat maupun keahlian siswa akan menjadikan turunnya prestasi terhadap siswa tersebut.
Penjurusan di MTs. Baiturrahman dilaksanakan untuk memberikan masukan ke siswa mengenai kemana saharisnya mereka melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi yang sesuwai dengan kemampuannya sekarang. Tes tersebut seringkali dilaksanakan siswa kelas IX pada semester genap atau setelah melaksanakan UN, di ikuti juga dengan tes IQ. Hasil tes penjurusan yang sering muncul di MTs. Baiturrahman meliputi UMUM (SMA maupun MA) KEJURUAN (SMK maupun SMEA). Salah satu pertimbangan untuk siswa dalam menentukan sekolah lanjutan adalah kelas nilai raport dalam bentuk nilai mata pelajaran yang sering disebut juga kemampuan akademik.
Selama ini proses pemberian saran yang ada di MTs. Baiturrahman Kediri masih dilakukan secara manual, dengan cara menghitung dan menyortir nilai siswa baik dari nilai tes IQ, nilai ulangan maupun dari nilai rapor yang masih dilakukan satu persatu. Cara pemilihan ini masih banyak