ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE EOQ PADA UD. PILAR INDAH DI DESA BANJAR REJO KECAMATAN NGADILUWIH KABUPATEN KEDIRI


Author (Penulis)

INTAN IKA NUR SANTI
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Author Identity (NPM)

11.1.02.02.0355

Abstract

ABSTRAK Ika Nur Santi, Intan,2015, Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Dengan Metode EOQ Pada UD. Pilar Indah Di Desa Banjar Rejo Kecamatan Ngadiluwih Kabupaten Kediri. Skripsi. Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi. Universitas Nusantara PGRI Kediri. Pembimbing: (I)Drs. Ichsannudin, M.M., Ema Nurzainul H., S.E., M.M. Kata kunci: Metode EOQ ( Economic Order Quantity ). Di era yang serba modern dunia usaha semakin lama semakin banyak diminati oleh semua kalangan. Hal ini juga dirasakan oleh UD. Pilar Indah. UD. Pilar Indah adalah satu dari banyak usaha yang bergerak di bidang manufaktur khusus pembuatan produk bangunan dalam bentuk pilar yang didirikan oleh Bapak Samsun sejak Tahun 1995. UD. Pilar Indah harus mengetahui bagaimana persediaan yang merupakan factor utama dalam proses produksi sebuah perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa banyak bahan baku semen yang ekonomis dan optimal. Untuk mengetahui jumlah persediaan pengaman (Safety Stock) yang harus disediakan oleh peruahaan. Untuk mengetahui kapan perusahaan harus melakukan pemesanan bahan baku semen kembali (Re Order Point). Metode EOQ ( Economic Order Quantity ) adalah sebuah metode yang digunakan untuk menentukan jumlah pembelian bahan baku yang ekonomis dan optimal. Dengan harapan apabila pembelian bahan baku tersebut dapat dioptimalkan maka biaya-biaya persediaan akan dapat ditekan serendah-rendahnya sehingga efisiensi persediaan bahan baku semen akan terlaksana dengan baik. Selama ini UD. Pilar Indah belum menggunakan berbagai metode yang digunakan untuk mengendalikan bahan baku semennya, dalam penelitian ini saya menggunakan metode EOQ dalam usaha mengendalikan bahan baku semen UD. Pilar Indah. Dari hasil analisis dengan membandingkan antara kebijakan UD. Pilar Indah dengan metode EOQ diperoleh kesimpulan bahwa metode EOQ lebih optimal dari pada kebijakan usaha tersebut. Ini dapat dilihat dengan metode EOQ biaya persediaan yang minimal yaitu Rp. 1.327.283,59. Sedangkan biaya persediaan menurut kebijakan UD Pilar Indah sebesar Rp. 3.376.641,9. Sehingga terdapat selisih Rp. 2.049.358,31. Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan yang berhubungan dengan pengadaan bahan baku, maka perusahaan harus menyediakan persediaan pengaman sebesar 11,78 sak. UD. Pilar Indah juga harus melakukan pemesanan kembali saat persediaan bahan baku tinggal 26,36 sak. Dapat disimpulkan bahwa seharusnya UD. Pilar Indah mengunakan metode EOQ sebagai kebijakan dalam pengendalian bahan baku. Karena dibuktikan bahwa metode EOQ lebih optimal jika dibandingkan dengan kebijakan UD. Pilar Indah. Penulis menyarankan agar UD. Pilar Indah menyediakan persediaan pengaman ( safety stock ) agar kemungkinan terganggunya proses produksi akibat keterlambatan datangnya bahan baku dapat diatasi.

Keyword

a

Reference


PUBLISHED

2016-04-27

JOURNAL

Simki-Economic

ISSN

2599-0748

ISSUE


Download PDF

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UN PGRI Kediri.

Jl. KH. Ahmad Dahlan 76 Mojoroto Kota Kediri

Designed by BootstrapMade
LPPM Server - Powered by BSI