ANALISIS PENERAPAN SISTEM ANTRIAN MODEL M /M / S PADA BANK BRI TULUNGAGUNG CABANG NGANTRU


Author (Penulis)

MEGA PRISTIANA
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Author Identity (NPM)

11.1.02.02.0053

Abstract

Sering terjadi penumpukan antrian yang cukup banyak dan nasabah membutuhkan cukup waktu lama untuk menunggu giliran mendapatkan pelayanan pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Ngantru. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja sistem antrian yang saat ini diaplikasikan pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Ngantru. Berdasarkan hasil penelitian, model M/M/S (Multiple Channel Query System) yang diterapkan oleh PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Ngantru. Dalam pengumpulan data dilapangan peneliti menganalisis secara langsung pada objek yang sedang diteliti dengan maksud untuk mendapatkan data primer tentang sesuatu yang berhubungan dengan masalah pelaksanaan antrian dimana pengumpulan datanya dilakukan dengan cara wawancara (Interview), pengamatan atau observasi (Observation), dan penelitian kepustakaan (Library Research). Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini ialah Analisis data kedatangan pelanggan pada server diolah dengan frekuensi interval waktu 60 menit untuk mencari jumlah kedatangan orang persatuan waktu (?). Data pelayanan nasabah dituangkan kedalam distribusi frekuensi guna mencari jumlah frekuensi pelayanan yaitu jumlah rata-rata orang yang dilayani persatuan waktu (?) dan menggunakan model antrian jalur berganda artinya terdapat lebih dari satu jalur fasilitas dan hanya ada satu tahapan pelayanan yang harus dilalui oleh pelanggan untuk menyelesaikan pelayanan. Bank Rakyat Indonesia cabang Ngantru juga menerapkan pelayanan first-come, first-served (FCFS) dimana pelanggan yang datang pertama akan dilayani terlebih dahulu. Permasalahan kinerja sistem antrian pada cabang Bank BRI Ngantru dengan 2 teller yaitu terletak pada waktu pelayanan konsumen untuk mendapatkan giliran pelayanan dari jalur fasilitas. Pada periode jam 09.00 – 10.00 waktu yang diperlukan konsumen untuk mendapatkan pelayanan yaitu selama 0,38 menit, waktu pada periode ini lebih lama dibandingkan dengan periode yang lain. Penyebab permasalahan tersebut adalah karena kapasitas jumlah teller tidak seimbang dengan kapasitas jumlah konsumen yang datang pada periode jam sibuk sehingga kinerja pelayanan dengan 2 teller dianggap kurang optimal. Pada periode jam sibuk ini sangat diperlukan solusi agar kinerja pelayanan optimal dapat dicapai oleh Bank BRI cabang Ngantru, sehingga waktu pelayanan pada periode sibuk dapat teratasi.

Keyword

a

Reference


PUBLISHED

2016-02-10

JOURNAL

Simki-Economic

ISSN

2599-0748

ISSUE


Download PDF

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UN PGRI Kediri.

Jl. KH. Ahmad Dahlan 76 Mojoroto Kota Kediri

Designed by BootstrapMade
LPPM Server - Powered by BSI