PENGOPTIMALISASI PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG PASCA SARJANA IAIN TULUNGAGUNG DENGAN PENGGUNAAN METODE CPM
Author (Penulis)
Fuji Astutik
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Author Identity (NPM)
11.1.02.02.0038
Abstract
PENGOPTIMALISASI PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG PASCA SARJANA IAIN TULUNGAGUNG DENGAN PENGGUNAAN METODE CPM
Oleh :
Fuji Astutik
11.1.02.02.0036
Fakultas Ekonomi, Program Studi Manajemen
fujiastutik366@yahoo.o.id
Dr. Sri Aliami dan Faisol, S.Pd., M.M
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
ABSTRAK
Proses perencanaan hingga pengendalian proyek selama pelaksanaan pekerjaan konstruksi merupakan kegiatan penting dari suatu proyek. Keberhasilan atau kegagalan dari suatu proyek dapat disebabkan perencanaan yang tidak matang serta pengendalian yang kurang efektif, sehingga kegiatan proyek tidak efisien. Hal tersebut akan mengakibatkan keterlambatan, menurunnya kualitas, dan meningkatnya biaya pelaksanaan. Waktu kerja manajemen proyek dibatasi oleh jadwal yang ditentukan sehingga pimpinan yang terlibat dalam proyek harus dapat mengantisipasi perubahan kondisi yang terjadi.
Metode CPM dapat digunakan untuk mengatur waktu penyelesaian proyek dengan lebih efisien dan efektif. Untuk dapat mengurangi dampak keterlambatan dan pembengkakan biaya proyek dapat diusulkan proses crashing dengan tiga alternatif pengendalian; penambahan tenaga kerja, kerja lembur, dan subkontrak. Percepatan durasi dilakukan pada pekerjaan- pekerjaan yang ada di lintasan kritis dan jumlah pemendekkan durasi tiap pekerjaan pada masing-masing alternatif disamakan.
Dalam penelitian ini metode CPM ditujukan untuk mencari peluang dan probabilitas penyelesaian proyek. Batas waktu penyelesaian proyek adalah 175 hari, kemudian dilakukan percepatan durasi 150 hari, dengan menentukan nilai Z dapat diketahui peluang pencapaian target penyelesaian proyek. Nilai Z atau peluang yang didapat sebesar 1,46 berarti ada peluang 94,5% penyelesaian proyek dapat dicapai pada 150 hari dan terjadinya peningkatan biaya akibat pemendekkan durasi pelaksanaan pekerjaan dari 175 hari kerja menjadi 150 hari kerja. Untuk alternatif subkontrak tidak mengalami kenaikan biaya bila dibandingkan dengan alternatif penambahan tenaga kerja dan alternatif kerja lembur. Ditinjau dari segi waktu dan biaya serta kelebihan dan kelemahan masing-masing alternatif, maka dapat disimpulkan bahwa durasi optimal proyek adalah 150 hari dengan biaya total proyek sebesar Rp21.086.217.636,83 pada alternatif subkontrak.
Kata kunci : perencanaan, penjadwalan, pengendalian, metode CPM