PENGOPTIMALAN PELAYANAN KONSUMEN DENGAN PENERAPAN TEORI ANTRIAN PADA STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) 54. 614. 06 MOJONGAPIT JOMBANG
Author (Penulis)
Elyk Fatmawati
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Author Identity (NPM)
11.1.02.02.0032
Abstract
ABSTRAK
Penelitian ini dilatar belakangi hasil pengamatan dan pengalaman peneliti, bahwa pada SPBU Mojongapit Jombang masih terdapat antrian panjang saat mengisi bahan bakar, padahal masalah antrian panjang dapat menimbulkan ketidaknyamanan bagi konsumen sehingga dapat menyebabkan berkurangnya konsumen yang datang melakukan transaksi di SPBU Mojongapit Jombang karena kinerja pelayanan yang kurang memuaskan.
Permasalahan penelitian ini adalah (1) Bagaimana kinerja sistem pelayanan yang ada pada Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Mojongapit Jombang? (2) Bagaimana pengoptimalan kinerja sistem pelayanan dengan menggunakan teori antrian pada Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Mojongapit Jombang? (3) Berapa jumlah jalur fasilitas pengisian ulang bahan bakar umum yang optimal di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Mojongapit Jombang?
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan subyek penelitian Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Mojongapit Jombang. Penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara dan penelitian kepustakaan. Teknik analis data yang digunakan adalah menggunakan rumus perhitungan model antrian jalur berganda (M/M/S).
Kesimpulan hasil penelitian ini adalah (1) SPBU Mojongapit Jombang beroperasi 24 jam sehari, memiliki satu fasilitas dengan 4 (empat) server, menggunakan sistem antrian jalur berganda (M/M/S). (2) Pengoptimalan kinerja sistem pelayanan pada SPBU Mojongapit Jombang dapat diatasi dengan adanya penambahan dua server dari 4 server sudah ada sehingga menjadi 6 server. (3) Jumlah jalur fasilitas yang optimal pada SPBU Mojongapit Jombang adalah 6 server.
Berdasarkan simpulan hasil penelitian ini, disarankan : (1) Dalam melayani konsumen di SPBU Mojongapit Jombang tetap menggunakan model antrian berganda, tetapi perlu adanya pengaturan jumlah server yang tepat dengan menambahkan jumlah server pada periode waktu sibuk pada jam 07.00-08.00 sebanyak dua server (menjadi 6 server). (2) Penambahan jumlah server dapat diakukan dengan cara mengalihkan sementara 2 server untuk mobil, supaya konsumen yang datang tidak mengalami antrian yang panjang dan terlalu lama. (3) Disarankan untuk peneliti selanjutnya, pada analisis data digambarkan secara rinci pengukuran waktu pelayanan secara nyata yang mengaitkan antara konsumen dan pelayanan.