Analisis rasio profitabilitas, rasio likuiditas, dan indikator kebangkrutan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk periode 2011 - 2013.


Author (Penulis)

NOVA SNESTY NAWANGSARI
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Author Identity (NPM)

11.1.02.01.0124

Abstract

Nova Snesty, N.S : Analisis rasio profitabilitas, rasio likuiditas, dan indikator kebangkrutan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk periode 2011 - 2013. Kata Kunci : Rasio profitabilitas, rasio likuiditas, indikator kebangkrutan. Salah satu cara yang dapat dilakukan perusahaan agar perusahaan tetap bertahan, yaitu dengan menganalisis rasio keuangan perusahaan (profitabilitas dan likuiditas), yang bertujuan untuk mengetahui keadaan dan perkembangan keuangan perusahaan dari tahun ke tahun. Penulis melakukan penelitian pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk, perusahaan yang bergerak di bidang industri rokok. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat perbandingan saldo-saldo yang dipandang berkaitan, yang dapat mencerminkan posisi keuangan perusahaan serta kinerja perusahaan tersebut. Perbandingan ini lebih dikenal dengan istilah rasio. Selain analisis rasio keuangan profitabilitas dan rasio likuidias, dilakukan pula analisis indikator kebangkrutan terhadap laporan keuangan perusahaan. Yang bertujuan untuk dapat mengetahui bagaimana kondisi sebuah perusahaan, apakah perusahaan mengalami kesulitan keuangan dan atau kemungkinan kebangkrutan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian skripsi ini adalah metode penelitian studi kasus dengan teknik analisis data yang menggunakan metode rasio keuangan untuk mengetahui kinerja dan posisi keuangan PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk, dan metode kebangkrutan Altman Models untuk mengetahui kelangsungan PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. Dari hasil analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa kinerja dan posisi keuangan PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk, pada tahun 2011 sampai dengan 2013 dapat dikatakan kurang baik. Dimana dilihat dari rasio profitabilitasnya, perusahaan mengalami penurunan dan rasio likuiditas setiap tahun mengalami penurunan .Untuk analisis indikator kebangkrutan, hasil yang diperoleh pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2012, perusahaan masuk dalam wilayah sehat tetapi pada tahun 2013 perusahaan masuk dalam kategori wilayah abu-abu. Dengan demikian, perusahaan diharapkan dapat berbenah diri dengan mengetahui kelemahan-kelemahan yang ada, dan dapat segera melakukan perbaikan agar memperoleh hasil yang lebih baik di tahun mendatang.

Keyword

a

Reference


PUBLISHED

2015-11-18

JOURNAL

Simki-Economic

ISSN

2599-0748

ISSUE


Download PDF

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UN PGRI Kediri.

Jl. KH. Ahmad Dahlan 76 Mojoroto Kota Kediri

Designed by BootstrapMade
LPPM Server - Powered by BSI