MENINGKATKAN KEMAMPUAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MELUKIS DENGAN GELEMBUNG WARNA PADA ANAK KELOMPOK B TK ISLAM TERPADU EMPAT MEI KECAMATAN PARE KABUPATEN KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015
Author (Penulis)
ANA NI\'MATUL HASANAH
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Author Identity (NPM)
11.1.01.11.0223
Abstract
Permasalahan peneliti ini adalah Apakah melalui kegiatan melukis dengan gelembung warna dapat meningkatkan kemampuan motorik halus siswa kelompok B TK Islam Terpadu Empat Mei Pare?
Anak Taman Kanak - Kanak dalam perkembangan fisiknya sangat berkaitan dengan perkembangan motorik anak. Motorik merupakan perkembangan pengendalian gerakan tubuh melalui kegiatan yang terkoordinir antara susunan syaraf, otot dan otak. Perkembangan motorik meliputi motorik kasar dan motorik halus. Motorik halus merupakan gerakan yang menggunakan otot-otot halus sebagian anggota tubuh tertentu yang dipengaruhi oleh kesempatan untuk belajar dan berlatih.
Peneliti ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan subyek penelitian anak didik Taman Kanak-kanak Islam Terpadu Empat Mei Kelompok B. Penelitian dilaksanakan dalam tiga siklus, menggunakan instrument Rencana Kegiatan Harian (RKH), buku bantu penilaian, lembar observasi Guru.
Kesimpulan hasil penelitian ini adalah Dengan penerapan metode pemberian tugas melukis dengan gelembung warna dapat meningkatkan kemampuan motorik halus pada anak kelompok B TK Islam Terpadu Empat Mei
Berdasarkan hasil PTK menunjukkan bahwa peningkatan aspek kemampuan motorik halus pada anak kelompok B TK Islam Terpadu Empat Mei Pare Kabupaten Kediri sebelum dilakukan tindakan relatif rendah, hanya mencapai 15% dari jumlah anak sebanyak 17 atau hanya 4 anak yang dapat mencapai target ketuntasan belajar. Dan mulai nampak terjadi peningkatan setelah dilakukan tindakan penelitian kelas melalui metode pemberian tugas melipat kertas. Dari siklus I sampai siklus III dari 17 anak yang mencapai tuntas sebanyak 15 anak sehingga dapat dikatakan bahwa kegiatan berjalan dengan baik dan sudah memenuhi target pencapaian sebesar 90 %. Berarti tindakan guru berhasil dengan demikian hipotesis tindakan diterima.