MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGANYAM DI KELOMPOK B TAMAN KANAK-KANAK PGRI MULYOSARI KECAMATAN PAGERWOJO TAHUN AJARAN 2014/2015
Author (Penulis)
RAHMI DEWI
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Author Identity (NPM)
11.1.01.11.0058
Abstract
ABSTRAK
RAHMI DEWI : Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Menganyam di Kelompok B Taman Kanak-Kanak PGRI Mulyosari Kecamatan Pagerwojo Tahun Ajaran 2014/2015, Skripsi, PG-PAUD, FKIP UNP Kediri, 2015.
Kata Kunci : Kemampuan motorik halus, menganyam
Penelitian ini dilatarbelakangi hasil pengamatan dan pengalaman peneliti, bahwa perkembangan motorik halus anak di Taman Kanak-Kanak PGRI Mulyosari masih belum berkembang secara optimal. Dikatakan belum optimal karena dijumpai ada beberapa anak yang belum mempunyai kelenturan atau keluwesan dalam menggunakan kemampuan motorik halusnya. Selain itu, guru juga kurang memperhatikan media pembelajaran yang digunakan. Guru tidak pernah mengkombinasikan atau membuat media pembelajaran baru yang lebih menarik. Akibatnya anak mudah merasa bosan setiap mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.
Permasalahan yang akan dipecahkan melalui penelitian ini adalah: Apakah penerapan kegiatan menganyam dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak di kelompok B Taman Kanak-Kanak PGRI Mulyosari Kecamatan Pagerwojo Tahun Ajaran 2014/2015?
Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan subyek penelitian 18 anak kelompok B Taman Kanak-Kanak PGRI Mulyosari Kecamatan Pagerwojo Tahun Ajaran 2014/2015. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus, menggunakan instrumen berupa Rencana Kegiatan Mingguan (RKM), Rencana Kegiatan Harian (RKH), lembar observasi guru dan lembar penilaian unjuk kerja kemampuan motorik halus anak.
Kesimpulan hasil penelitian adalah kegiatan menganyam terbukti dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak Kelompok B Taman Kanak-Kanak PGRI Mulyosari Kecamatan Pagerwojo Kabupaten Tulungagung Tahun Ajaran 2014-2015. Hal ini terbukti dari kenaikan prosentase rata-rata kemampuan motorik halus anak dari Siklus I 66,67% naik menjadi 77,78% pada Siklus II.
Berdasarkan simpulan hasil penelitian ini, disarankan: (1) Bagi Peyelenggara Pendidikan, untuk mengimplementasikan kegiatan menganyam pada aktivitas lain dengan bahan dan dengan metode atau teknik yang lain pula. (2) Bagi Guru, untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak bisa dilaksanakan kegiatan menganyam yang menarik dan beragam sehingga dapat meningkatkan motivasi dan konsentrasi anak dalam belajar. (3) Bagi Orang tua, agar lebih memperhatikan setiap potensi yang dimiliki anak tidak hanya potensi akademik semata tetapi juga pada potensi kreativitas anak dengan diterapkannya kegiatan kreativitas di rumah dengan suasana yang menyenangkan. (4) Bagi Peneliti Selanjutnya, agar lebih memperhatikan aktivitas-aktivitas anak di dalam maupun di luar sekolah. Ini dimaksudkan agar instrumen yang dibuat lebih baik.