MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH MENGGUNAKAN KARTU KATA DAN GAMBAR PADA ANAK KELOMPOK B TK DHARMA WANITA I BATANGSAREN KABUPATEN TULUNGAGUNG
Author (Penulis)
MARLINDA SEPTIANGGRAENI
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Author Identity (NPM)
11.1.01.11.0043
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi dari hasil pengamatan serta pengalaman peneliti, bahwa kemampuan membaca pada anak kelompok B TK Dharma Wanita I Batangsaren Kabupaten Tulungagung, masih belum berkembang secara optimal. Hal tersebut dikarenakan anak didik menganggap bahwa pembelajaran membaca merupakan sesuatu yang membosankan dan dianggap sulit. Permasalahan penelitian ini adalah, Apakah melalui model pembelajaran kooperatif teknik make a match menggunakan kartu kata dan gambar dapat meningkatkan kemampuan membaca anak kelompok B TK Dharma Wanita I Batangsaren Kabupaten Tulungagung. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan membaca melalui model pembelajaran kooperatif teknik make a match pada anak kelompok B TK Dharma Wanita I Batangsaren Kabupaten Tulungagung. Penelitian ini menggunakan pendekatan Penilaian Tindakan Kelas (PTK) dengan subyek penelitian anak kelompok B2 TK Dharma Wanita I Batangsaren Kabupaten Tulungagung, Semester II Tahun Ajaran 2014/2015. Penelitian dilaksanakan dalam tiga siklus, menggunakan teknik pengumpulan data yaitu unjuk kerja dan observasi serta menggunakan instrument berupa RKH,RKM, lembar penilaian unjuk kerja anak serta lembar observasi guru. Hasil dari penelitian yang telah dilakukan adalah terjadi peningkatan sebesar 80,92% pada siklus 3, hal tersebut menunjukkan bahwa hasil telah melampaui tingkat keberhasilan ketuntasan yaitu 75%. Simpulan hasil penelitian ini yaitu, tindakan pembelajaran melalui model pembelajaran kooperatif teknik make a match menggunakan kartu kata dan gambar dapat dibuktikan kebenarannya untuk meningkatakan kemampuan membaca pada anak kelompok B TK Dharma Wanita I Batangsaren Kabupaten Tulungagung. Berdasarkan simpulan hasil penelitian ini, diajukan saran diantaranya: (1) Guru harus dapat lebih meningkatkan kreativitas dan kemampuannya (2) Kepala sekolah dapat memberikan informasi tentang pendidikan guna menciptakan sekolah yang kreatif dan inovatif. (3) bagi peneliti selanjutnya, Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk menambah khasanah pengetahuan serta sebagai acuan untuk perbaikan pembelajaran pada penelitian selanjutnya.