PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP KEMAMPUAN MENJELASKAN URUTAN MEMBUAT ATAU MELAKUKAN SESUATU DENGAN KALIMAT YANG RUNTUT DAN MUDAH DIPAHAMI PADA SISWA KELAS III SDN BURENGAN 1 DAN SDN BURENGAN 4
Author (Penulis)
KHOLIFIA ROYANI
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Author Identity (NPM)
11.1.01.10.0181
Abstract
ABSTRAK
Royani, Kholifia. 2015. Pengaruh Model Pembelajaran Make A Match Terhadap Kemampuan Menjelaskan Urutan Membuat Atau Melakukan Sesuatu Dengan Kalimat Yang Runtut Dan Mudah Dipahami Pada Siswa Kelas III SDN Burengan 1 Dan SDN Burengan 4.Skripsi, Jurusan S1 PGSD, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Nusantara PGRI Kediri.
Kata Kunci : Model Make A Match, Kemampuan Menjelaskan, Urutan Membuat Atau Melakukan Sesuatu
Pembelajaran bahasa indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi dengan bahasa yang baik dan benar. Selain itu dengan pembelajaran bahasa indonesia siswa diharapkan mampu menerapkan konsep memecahkan masalah yang erat dengan kehidupan sehari-hari.Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada materi Membuat atau Melakukan Sesuatu Secara Berurutan kelas III SDN Burengan 1 Kediri diketahui bahwa: (1) guru hanya menggunakan metode ceramah dan memberikan tugas dalam pembelajaran; (2) kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru kurang kreatif dan monoton; (3) kurangnya keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) kemampuan siswa tanpa menggunakan model pembelajaran Make a Match; (2) kemampuan siswa dengan menggunakan model pembelajaran Make a Match; (3) pengaruh penggunaan model Make a Match terhadap hasil belajar siswa kelas III SDN Burengan 1 materi membuat atau melakukan sesuatu secara berurutan.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan rancangan Penelitian Eksperiment dengan desain True Experimental Design :Pretest-Posttest Control Design, dengan subjek penelitian 71 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes berupa tes pilihan ganda sebanyak 25 butir soal. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan metode statistika dengan menggunakan uji t-test.
Hasil penelitian menunjukkan, rata-rata klasikal kelas yang diberi perlakuan 80,68 dengan presentase ketuntasan klasikal sebesar 82%, sedangkan rata-rata klasikal kelas yang tidak diberi perlakuan sebesar 69,64 dengan ketuntasan klasikal sebesar 52%. Dengan demikian, model pembelajaran Make a Match dapat meningkatkan hasil belajar siswa materi membuat atau melakukan sesuatu secara beruruta. Sementara dari analisis uji t-test diperoleh nilai thitung = 6,620 yang lebih besar dari ttabel= 1,669 pada taraf kesalahan 5% dan ttabel= 2,385 pada taraf 1% dapat disimpulkan, terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan model Make a Match terhadap hasil belajar siswa kelas III SDN Burengan 1 materi membuat atau melakukan sesuatu secara berurutan.
Dari hasil penelitian ini, dengan menggunakan model pembelajaran Make a Match diharapkan guru mampu lebih kreatif dalam membuat media sebagai upaya meningkatkan kemampuan belajar siswa lebih maksimal.