PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI JENIS-JENIS PEKERJAAN PADA SISWA KELAS III SDN REMBANGKEPUH, KECAMATAN NGADILUWIH, KABUPATEN KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Author (Penulis)
EVA SURYA WIDYAWATI
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Author Identity (NPM)
11.1.01.10.0132
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi hasil pengamatan dan pengalaman peneliti, bahwa
siswa kelas III SDN Rembangkepuh yang berdasarkan hasil observasi awal peneliti diperoleh
informasi atau data yang masih rendah akan hasil belajar siswa tentang jenis-jenis pekerjaan.
Hal ini dikarenakan metode yang digunakan dalam proses pembelajaran masih kurang tepat
dan sesuai. Akibatnya siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi ajar. Salah satu
upaya untuk mengatasi masalah tersebut dibutuhkan metode yang kreatif dan inovatif. Salah
satu metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode Make a Match agar
tujuan pembelajaran tercapai dengan maksimal.
Penelitian ini menggunakan teknik penelitian eksperimental menggunakan desain
penelitian “Pretest-Posttest Control Group”. Penelitian ini menggunakan pendekatan
kuantitatif, dengan subyek penelitian siswa kelas III-A sebagai kelas eksperimen dan kelas
III-B sebagai kelas kontrol SDN Rembangkepuh Kecamatan Ngadiluwih Kabupaten Kediri.
Instrumen yang digunakan berupa perangkat pembelajaran. Teknik pengumpulan data
menggunakan tes, berupa jenis penilaian tes tertulis.
Dari analisis data telah diperoleh temuan: (1) metode make a match berpengaruh
sangat signifikan. Hal ini terbukti dari hasil analisis data diperoleh nilai t-hitung(35,069)>ttabel(
2,750) pada taraf signifikan 1% dengan demikian H0 ditolak dengan sangat signifikan; (2)
metode ceramah berpengaruh sangat signifikan. Hal ini terbukti dari hasil analisis data
diperoleh nilai t-hitung(19,539)>t-tabel(2,750) pada taraf signifikan 1% dengan demikian H0
ditolak dengan sangat signifikan pula; (3) Ada perbedaan pengaruh yang sangat signifikan
antara metode make a match dibanding metode ceramah terhadap kemampuan
mengidentifikasi jenis-jenis pekerjaan. Hal ini terbukti dari hasil analisis data diperoleh nilai
t-hitung(3,608)>t-tabel(2,660) pada taraf 1% dengan demikian H0 ditolak dengan sangat
signifikan. Dengan perbandingan nilai rata-rata kelompok eksperimen mencapai 82,9>(KKM
75), sedangkan kelompok kontrol mencapai 74,6<(KKM 75). Sehingga dapat disimpulkan
bahwa penggunaan metode make a match lebih unggul daripada penggunaan metode
ceramah.
Kata kunci : Metode Make a Match, Metode Ceramah, kemampuan mengidentifikasi jenisjenis
pekerjaan.