PENGARUH LATIHAN DENGAN METODE DISRTRIBUTED PRACTICE DAN MASSED PRACTICE TERHADAP KEMAMPUAN PUKULAN FOREHAND TENIS MEJA PADA SISWA PUTRA KELAS VIII A SMPN 4 TRENGGALEK TAHUN AJARAN 2014/2015
Author (Penulis)
KUAT NIAN AMROSIN
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Author Identity (NPM)
11.1.01.09.0578
Abstract
ABSTRAK
Kuat Nian Amrosin: “Pengaruh Latihan dengan Metode Disrtributed Practice dan Massed Practice terhadap Kemampuan Pukulan Forehand Tenis Meja pada Siswa Putra Kelas VIII A SMPN 4 Trenggalek Tahun Ajaran 2014/2015”. Skripsi, Penjaskesrek, FKIP, UNP Kediri, 2015.
Kata kunci : Latihan distributed practice, latihan massed practice dan kemampuan pukulan forehand tenis meja.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Perbedaan pengaruh metode latihan distributed practice dan massed practice terhadap kemampuan pukulan forehand tenis meja pada siswa putra kelas VIII A SMPN 4 Trenggalek tahun ajaran 2014/2015. (2) Metode latihan yang lebih baik pengaruhnya antara distributed practice dan massed practice terhadap kemampuan pukulan forehand tenis meja pada siswa putra kelas VIII A SMPN 4 Trenggalek Tahun Ajaran 2014/2015.
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Sampel penelitian ini adalah siswa putra kelas VIII A SMPN 4 Trenggalek Tahun Ajaran 2014/2015 berjumlah 24 orang. Penelitian ini menggunakan penelitian populasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes dan pengukuran kemampuan pukulan forehand tenis meja. Teknik analisis data yang digunakan dengan uji t pada taraf signifikansi 5 %.
Berdasarkan hasil penelitian dapat diperoleh simpulan sebagai berikut: (1) Ada pengaruh metode latihan distributed practice dan massed practice terhadap kemampuan pukulan forehand pada siswa putra kelas VIII A SMPN 4 Trenggalek tahun ajaran 2014/2015. (thitung 2,045 > ttabel 5% 1,796). (2) Metode latihan massed practice lebih baik pengaruhnya terhadap kemampuan pukulan forehand tenis meja pada siswa putra kelas VIII A SMPN 4 Trenggalek tahun ajaran 2014/2015. Kelompok 1 (kelompok yang mendapat perlakuan dengan metode distributed practice) memiliki peningkatan 5,142% lebih kecil daripada kelompok 2 (kelompok yang mendapat perlakuan dengan metode massed practice) yaitu 12,189%.