PELANGGARAN PRINSIP KESANTUNAN DAN IMPLIKATUR DALAM ACARA INDONESIA LAWAK KLUB DI TRANS 7


Author (Penulis)

RANY ADHELIA AGUSTIN
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Author Identity (NPM)

11.1.01.07.0084

Abstract

ABSTRAK Rany Adhelia Agustin: PELANGGARAN PRINSIP KESANTUNAN DAN IMPLIKATUR DALAM ACARA INDONESIA LAWAK KLUB (ILK) DI TRANS 7, Skripsi, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Nusantara PGRI Kediri, 2016. Kata kunci : Pelanggaran Prinsip Kesantunan Dan Implikatur Permasalahan dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana bentuk pelanggaran prinsip kesantunan dalam ILK?, (2) Bagaimana prinsip ironi dalam ILK?, dan (3) Bagaimana implikatur yang muncul dalam ILK? Tujuan penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan bentuk pelanggaran prinsip kesantunan dalam ILK, (2) Mendeskripsikan prinsip ironi dalam ILK, dan (3) Mendeskripsikan implikatur yang muncul dalam ILK. Dalam penelitian ini terdapat landasan teori. Dimana pada landasan teori ini berisikan tinjauan pustaka. Bagian ini akan memaparkan beberapa hasil penelitian terdahulu yang sejenis dan relevan dengan penelitian ini. Selain itu juga terpadat pragmatik. Analisis pragmatik berupaya menemukan maksud penutur, baik yang diekspresikan secara tersurat maupun yang diungkapkan secara tersirat di balik tuturan. Dalam pragmatik, komunikasi merupakan gabungan antara fungsi ilokusi dan fungsi sosial. Dengan kata lain komunikasi tidak hanya harus lancar dan jelas, tetapi memenuhi tuntutan sosial juga. Pragmatik mengkaji makna dalam hubungannya dengan situasi tutur. Pada suatu saat, tindakan yang ditampilkan dengan menghasilkan suatu tuturan akan menghasilkan tiga tindak yang saling berhubungan. Semua orang yang rasional mempunyai muka (tentunya dalam arti kiasan) dan muka itu harus dijaga, dipelihara, dihormati, dan sebagainya. Sopan santun merupakan mata rantai yang hilang antara prinsip kerja sama dengan masalah bagaimana mengaitkan daya dengan makna. Dan juga Prinsip ironi memungkinkan seseorang bertindak tidak santun, tetapi dengan tuturan yang seolah-olah santun. Dalam rangka memahami apa yang dimaksudkan oleh seorang penutur, lawan tutur harus selalu melakukan interpretasi pada tuturan-tuturannya. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan pragmatik. Sumber data yang digunakan adalah percakapan atau dialog dalam tayangan ILK di Trans 7. Data dalam penilitian ini adalah tuturan yang mengandung pelanggaran prinsip kesantunan dan tuturan yang mengandung penerapan prinsip ironi dalam acara ILK di Trans 7, yang ditayangkan pada 6 Agustus 2016. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode simak, sedangkan teknik untuk pengumpulan data menggunakan teknik simak bebas libat cakap (SBLC), teknik rekam, dan teknik catat. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis heuristik. Metode penyajian hasil analisis data dalam penelitian ini adalah penyajian secara informal dan formal. Berdasarkan analisis dapat disimpulkan beberapa hal. Pertama, ditemukan pelanggaran terhadap prinsip kesantunan. Pelanggaran terhadap prinsip kesantunan ditemukan pada banyak data dan meliputi semua maksimnya (tujuh maksim). Pelanggaran paling banyak ialah terhadap maksim pujian, yang diikuti oleh maksim kearifan, simpati, kesepakatan, pertimbangan, kerendahan hati, dan terakhir maksim kedermawanan. Kedua, terdapat prinsip ironi dalam acara ILK. Hanya terdapat sedikit data yang mengandung penerapan prinsip ironi. Hal tersebut karena kemungkinan para pemain ILK akan merasa lebih puas jika menghina/mengecam orang lain secara terang-terangan. Pemain ILK kelihatan bahagia jika berhasil menghina orang lain, hal itu dapat dilihat dari raut muka mereka yang tersenyum. Ketiga, ditemukan beberapa implikatur percakapan dalam acara ILK. Implikatur tersebut terdiri dari sembilan (9) macam implikatur yang berbeda. Kesembilan macam implikatur tersebut ialah implikatur menghina, memancing amarah, tidak suka dengan kedatangan orang lain, mempengaruhi, tidak suka, ingin menyiksa, tidak sayang kepada istri, menyuruh, dan merayu. Dalam acara ILK implikatur yang terjadi didominasi oleh implikatur menghina.

Keyword

a

Reference


PUBLISHED

2016-08-19

JOURNAL

Simki-Pedagogia

ISSN

2599-073X

ISSUE


Download PDF

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UN PGRI Kediri.

Jl. KH. Ahmad Dahlan 76 Mojoroto Kota Kediri

Designed by BootstrapMade
LPPM Server - Powered by BSI