PERSPEKTIF KEHIDUPAN SOSIAL DALAM NOVEL “SARIFAH” KARYA DUL ABDUL RAHMAN


Author (Penulis)

MIRNA DEVI ANITA
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Author Identity (NPM)

11.1.01.07.0065

Abstract

MIRNA DEVI ANITA : Perspektif Kehidupan Sosial dalam Novel “Sarifah” karya Dul Abdul Rahman. Skripsi. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. FKIP UNP Kediri. 2016. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) aspek struktural yang meliputi tema, alur, penokohan dan perwatakan, serta konflik dalam novel “Sarifah” karya Dul Abdul Rahman? (2) aspek sosial yang meliputi : interaksi sosial, kekuasaan, dan kepemimpinan dalam novel “Sarifah” karya Dul Abdul Rahman?. Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif Penelitian ini memiliki tiga tahapan yaitu pertama pembuatan rancangan penelitian, kedua pelaksanaan penelitian, dan yang ketiga pembuatan laporan penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret sampai dengan Juli 2016. Dari hasil yang dilakukan, diperoleh deskripsi sebagai berikut: tema mayor yang terdapat dalam novel “Sarifah” karya Dul Abdul Rahman adalah perjuangan dalam menjalani kehidupan. Sedangkan tema minor dalam novel “Sarifah” antara lain adalah: a) Merampas hak rakyat kecil, b) Berpura-pura baik hanya untuk menjebak dan memperoleh simpati, c) Kemewahan membuat manusia lupa segalanya, termasuk cinta dan kasih sayang suami, dan d) Menghalalkan segala cara untuk mendapatkan cinta. Penokohan yang terdapat dalam novel “Sarifah” karya Dul Abdul Rahman ini meliputi tokoh utama yaitu Sarifah. Tokoh pendamping yaitu Barra Tobarani dan Taikong Lamakking . Tokoh bawahan dalam novel tersebut adalah Lahajji, Sallasa, dan Mattorang. Tokoh figuran dalam novel tersebut adalah Petta Loppo, Beddu Rassa, Sattu Sobbu, dan Taikong Hamide. Tokoh bayangan dalam novel tersebut adalah La Nongko, La Tato, Labuaja, Labolong, Ibu Barra Tobarani, Pak Kepala Desa Tugondeng. Perwatakan yang terdapat dalam novel “Sarifah” karya Dul Abdul Rahman ini meliputi watak datar dan watak bulat. Tokoh yang berwatak datar yaitu Barra Tobarani, Lahajji, Sallasa, dan Mattorang. Tokoh yang berwatak bulat adalah tokoh yang memiliki dan diungkap berbagai kemungkinan sisi kehidupannya, sisi kepribadian dan jati dirinya. Tokoh yang berwatak bulat yaitu Sarifah dan Mandor Lamakking. Konflik yang terdapat dalam Novel “ Sarifah “ karya Dul Abdul Rahman yang berupa konflik eksternal yang tergambar dari hubungan tokoh dengan hubungan kontak sosial antar manusia. Sedangkan konflik internal yaitu tergambar pada tekanan batin yang dialami oleh Sarifah, Barra Tobarani, serta Mandor Lamakking. Sarifah terpaksa meninggalkan Barra Tobarani dan anak-anaknya di Bulukumba karena ia harus berangkat menjadi TKI sesuai dengan jadwal yang ditentukan oleh penyalur TKI di bawah pimpinan Taikong Lamakking. Barra Tobarani mengalami tekanan batin yang amat dalam ketika ia harus berpisah dengan istrinya, Sarifah. Analisis aspek sosial dalam novel “Sarifah” karya Dul Abdul Rahman dengan menggunakan pendekatan sosiologi sastra. Kata Kunci Aspek Struktural, Aspek Sosiologi, Kehidupan Sosial.

Keyword

a

Reference


PUBLISHED

2016-08-18

JOURNAL

Simki-Pedagogia

ISSN

2599-073X

ISSUE


Download PDF

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UN PGRI Kediri.

Jl. KH. Ahmad Dahlan 76 Mojoroto Kota Kediri

Designed by BootstrapMade
LPPM Server - Powered by BSI