DUA SISI LESBIAN PADA NOVEL ASHMORA PARIA KARYA HERLINATIENS


Author (Penulis)

LULUK ANISTIN
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Author Identity (NPM)

11.1.01.07.0058

Abstract

Karya sastra merupakan hasil keratif sastrawan melalui karya sastra yang dibuatnya, sastrawan atau pengarang menggunakan imajinasi yang dimilikinya.Karya sastra, baik berupa cerpen, roman, maupun novel tidak hanya berfungsi sebagai hiburan tetapi juga berfungsi sebagai media pendidikan.Unsur mendidik dalam karya sastra dimungkinkan karena karya sastra menampilkan hidup dan kehidupan, tentu hal tersebut telah dipadukan dengan keadaan lingkungan dan pengalaman pengarang. Novel yang menarik untuk diteliti adalah novel Ashmora Pariakarya Herlinatiens. Dinyatakan menarik dan penting didasari pertimbangan bahwa pengarangnya telah sukses menerbitkan novel pertamanya, Garis Tepi Seorang Lesbian.Novel ini terjual dalam jumlah banyak. Demikian pula novel lanjutan Ashmora Paria mendapat respon yang sama dari pembaca. Terbukti Ashmora Paria beberpa kali dicetak, dan sekarang cetakan ketiga.Permasalahan penelitian ini adalah (1) Bagaimanakah deskripsi unsur instrinsik meliputi; tokoh, perwatakan dan konflik, pada novel Ashmora Paria karya Herlinatiens? (2) Bagaimanakah deskripsi aspek psikologi tokoh utama Ashmora Paria menggunakan teori psikologi kepribadian Sigmund Freud (id, ego, dan superego) pada novel Ashmora Paria karya Herlinatiens? (3) Bagaimanakah des-kripsi aspek psikologi tokoh utama menggunakan teori psikologi humanistik Abraham Maslow (kebutuhan fisiologi, kebutuhan rasa aman, kebutuhan rasa memiliki dan cinta, serta kebutuhan rasa penghargaan, kebutuhan akan aktualisasi), pada novel Ashmora Paria karya Herlinatiens? Dalam penelitian ini digunakan pendekatan psikologi tekstual. Pendekatan psikologi tekstual pendekatan yang mengkaji aspek psikologis sang tokoh dalam sebuah karya sastra. Diharapkan mampu untuk menganalisis aspek psikologi kepribadian Sigmun Freud dan psikologi humanistik pada tokoh utama. Metode yang digunakana dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, yaitu metode yang dilakukan dengan cara mendeskripsikan data-data dan kemudian disusul dengan analisis. Sedangkan objek penelitian adalah aspek psikologi kepribadian Sigmund Freud dan psikologi humanistik Abraham Maslow yang terdapat pada novel Ashmora Paria karya Herlinatiens. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tokoh utama yang terdapat dalam Novel Ashmora Paria karya Herlinatiens adalah Ashmora Paria. Ashmora Paria tokoh utama yang merupakan seorang lesbian.Perwatakan tokoh utama Ashmora yang terdapat pada Novel Ashmora Paria karya Herlinatiens, meliputi perwatakan bulat.Karena perwatakan Ashmora Paria digambarkan mengalami perubahan sifat dan karakter. Unsur instrinsik yang ditekankan pada aspek psikologi kepribadian Sigmund Freud yang terdapat pada Novel Ashmora Paria karya Herlinatiens, meliputi id, ego, dan superego. Id, ego, dan superego pada Novel Ashmora Paria karya Herlinatiens, menekankan pada libido seks Ashmora Paria sebagai seorang lesbian.Id didorong oleh prinsip kesenangan, yang berusaha untuk kepuasan segera dari semua ke-inginan, keinginan, dan kebutuhan contohnya kebutuhan seks.Ego bekerja berda-sarkan prinsip realitas, yang berusaha untuk memuaskan keinginan id dengan cara-cara yang realistis dan sosial yang sesuai.Prinsip realitas beratnya biaya dan manfaat dari suatu tindakan sebelum memutuskan untuk bertindak atas atau meninggalkan impuls.Sedangkan superego memberikan pedoman untuk membuat penilaian.Yang ideal ego mencakup aturan dan standar untuk perilaku yang baik. Perilaku ini termasuk orang yang disetujui oleh norma-norma atau nilai yang ada pada masyarakat.Aspek psikologi humanistik Abraham Maslow yang terdapat pada Novel Ashmora Paria karya Herlinatiens, meliputi kebutuhan fisiologi, kebutuhan rasa aman, kebutuhan rasa memiliki dan cinta, serta kebutuhan rasa penghargaan, kebutuhan akan aktualisasi. Kebutuhan Fisologi merupakan kebutuhan mendasar yang harus dipenuhi seseorang contoh, makan, minum, seks dll.Ketika kebutuhan mendasar sudah terpenuhi selanjutnya, pemenuhan kebutuhan rasa aman.Kebutuhan rasa aman diperlukan untuk menjamin kemaanan seseorang agar kehidupannya tidak terancam.Setelah pemenuhan tingkat ketiga, yaitu kabutuhan rasa memiliki dan cinta.Kebutuhan ini dibutuhkan seseorang untuk merasakan bahwa dirinya memiliki dan mempunyai cinta.Hal tersebut mutlak diperlukan oleh seorang manusia.Pada tingkat keempat, pemenuhan kebutuhan rasa penghargaan. Seseorang memiliki hak untuk rasa pengghargaan dari orang lain maupun dirinya sendiri. Keberadaan mereka harus dihargai dan dipenuhi.Setelah keempat kebutuhan mendasar terpenuhi, maka kebutuhan yang paling atas atau utama untuk dipenuhi yaitu kebutuhan aktualisasi. Kebutuhan aktualisasi, merupakan kebutuhan pembuktian kemampuan diri dan diakui keberadaannya oleh orang lain. Novel ini, dipilih menjadi bacaan para remaja dan orang dewasa.Selain itu, novel ini dapat dijadikan salah satu materi pembelajaran oleh guru Bahasa Indonesia untuk memperkenalkan kepada siswa unsur intrinsik novel meliputi tokoh, perwatakana dan konflik. Selanjutnya mengulas aspek psikologi kepribadian Sigmund freud (id, ego, dan superego), serta aspek psikologi humanistik Abraham Maslow kebutuhan fisiologi, kebutuhan rasa aman, kebutuhan rasa memiliki dan cinta, serta kebutuhan rasa penghargaan, kebutuhan akan aktualisasi. Sehingga siswa ataupun mahasiswa memahami bermacam-macam aspek psikologi kepribadian. Kata Kunci : aspek psikologi; psikologi kepribadian dan psikologi humanistik.

Keyword

a

Reference


PUBLISHED

2016-02-09

JOURNAL

Simki-Pedagogia

ISSN

2599-073X

ISSUE


Download PDF

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UN PGRI Kediri.

Jl. KH. Ahmad Dahlan 76 Mojoroto Kota Kediri

Designed by BootstrapMade
LPPM Server - Powered by BSI