ABSTRAK
Karya sastra adalah pengungkapan realitas kehidupan masyarakat secara imajiner atau secara fiksi. Sebagai seni kreatif, sastra menggunakan manusia dan segala macam kehidupannya sebagai objek. Oleh karena itu sastra merupakan suatu media untuk menyampaikan ide, teori, dan sistim berfikir manusia. Pada dasarnya psikologi sastra memberikan perhatian pada masalah dalam kaitannya dengan unsur-unsur kejiwaan tokoh-tokoh fiksional yang terkandung dalam karya. Permasalahan penelitian ini adalah (1) Bagaimanakah aspek struktural yang meliputi : tema, penokohan, alur, dan setting dalam novel Centhini karya Sri Wintala Achmad ? (2) Bagaimanakah kearifan lokal Jawa, yang meliputi : tradisi Jawa, sikap hidup orang Jawa, dan simbol budaya Jawa dalam novel Centhini karya Sri Wintala Achmad ?
Penelitian ini menerapkan metode kualitatif dan jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif dengan kajian kearifal lokal Jawa. Jenis penelitian deskriptif dengan kajian kerifan lokal Jawa ini delakukan dengan cara mendeskripsikan fakta-fakta yang kemudian disusul dengan analisis. Pengambilan data penelitian ini dengan menggunakan tabel. Hasil penelitian ini adalah dalam novel Centhini Karya Sri Wintala Achmad terdapat tema mayor yaitu pencarian panjang. Tema minor dalam penelitian ini yaitu kenyataan yang pahit, pengabdian turun-menurun, dan keseriusan dalam belajar. Penokohan yang terdapat dalam penelitian ini adalah, tokoh utama yaitu Centhini dan Kinanthi. Tokoh pendamping, yaitu Jayegresmi. Tokoh bawahan, yaitu Ki Bayi Panurta. Tokoh figuran, yaitu Nyi Sartem, Ki Amat Sentanu, Sultan Agung, Sunan Giri Parapen, dan Niken Tambangraras. Tokoh bayangan, yaitu Cebolang. Alur yang terdapat dalam penelitian ini adalah alur mundur. Latar yang terdapat dalam penelitian ini adalah latar tempat, waktu dan suasana. Latar tempat, yakni desa Jurang Jangkung, padepokan Wanatawang, Kasunanan Giri, sebuah gubug, desa Wanamarta, desa Tanjung Bang, desa Sindureja, dan sendang Klampeyan. Latar Waktu yang terdapat dalam novel yaitu pagi hari, siang hari, sore hari, dan malam hari. Latar sosial yang terdapat pada novel yaitu gotong royong. Berdasarkan simpulan hasil penelitian ini, diperoleh informasi bahwa didalam novel ini banyak membahas tentang pengorbanan dan dendam diantara manusia. Sebagai manusia kita harus menjaga perasaan kita dari segala dendam, jika kita mempunyai dendam, maka kita akan memunculkan suatu perselisihan dan permusuhan.
KATA KUNCI :
Tradisi Jawa, Sikap Hidup Orang Jawa, Simbol Budaya Jawa Novel "Centhini"
Achmad, Sri Wintala. 2012. Centhini. Yogyakarta: Araska
Aminuddin. 2011. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung : Sinar Baru Algesindo
Arikunto, Suharmimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta
Endaswara, Suwardi. 2003. Mistik Kejawen. Jogjakarta: Narasi
Jabrohim. 2003. Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: Hanindita Graha Widya
Purwanti, Is. 2017. Bab II Kajian Pustaka 2.1 Pengertian keafifan Lokal. eprints.umm.ac.id/35955/3/jiptummpp-gdl-irawansatr-48429-3-babiip-f.pdf. 5 Juli 2018 pukul 16.00.
Herusatoto, Budiono, 2001. Simbolisme dan Budaya Jawa. Yogyakarta: PT. Prasetia Widia Pratama
Luxemburg, Jan Van. 1989. Pengantar Ilmu Sastra. Jakarta: Gramedia
Moeleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Rosdakarya
Mulder, Niels.Kebatinan dan hidup sehari-hari Orang Jawa.Jakarta: Gramedia
Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada Universty Press
Sartini, 2009. Menggali Nilai Kearifan Lokal Budaya Jawa Lewat Ungkapan. repository.usu.ac.id. Juli 2018 pukul 16.00
Siswantoro. 2008. Metode Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Sudikan, Setya Yuwana. 2013. Kearifan Budaya Lokal. Sidoarjo: Damar Ilmu
Teew, A. 1983.Membaca dan Menilai Karya Sastra.Jakarta:Gramedia
Sugiono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta