PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) BERBASIS LOCAL MATERIALS (LM) MELALUI LESSON STUDY (LS) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN METAKOGNISI, KEMAMPUAN ARGUMENTASI ILMIAH, DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X5 SMAN 1 MOJO KEDIRI PADA MATERI PLANTAE
Author (Penulis)
YULIANI
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Author Identity (NPM)
11.1.01.06.0102
Abstract
Salah satu aspek yang menjadi kerangka pembelajaran abad 21 adalah pembelajaran yang dilakukan secara inkuiri. Pada kurikulum 2013 ditekankan pula penggunaan unsur-unsur inkuiri dalam setiap pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Melalui pembelajaran berbasis inkuiri, keterampilan berfikir kritis dan berfikir tingkat tinggi serta metakognisi siswa dapat ditingkatkan. Namun faktanya kegiatan pembelajaran masih berpusat pada guru, guru masih menggunakan metode ceramah dan sumber referensi juga masih kurang sehingga mengakibatkan siswa menjadi bosan kemudian ramai di kelas, suka berpendapat secara asal-asalan, suka mentertawakan teman yang maju ke depan kelas. Akhirnya siswa tidak mendapatkan pengalaman-pengalaman belajar dari guru. Hal ini berpengaruh terhadap proses berpikir siswa dalam menyusun struktur kognitifnya dan menimbulkan ketidakfahaman terhadap apa yang dipelajari. Timbulnya ketidakpahaman dipicu adanya kurang kesadaran diri terhadap pentingnya sebuah proses belajar.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penerapan model PBL berbasis LM melalui LS untuk meningkatkan keterampilan metakognisi, kemampuan argumentasi ilmiah dan hasil belajar siswa kelas X5 SMAN 1 Mojo Kediri pada materi Plantae. Keterampilan metakognisi diukur dengan menggunakan rubrik ketrampilan metakognisi terintegrasi pada tes hasil belajar kognitif dengan 6 kategori, kemampuan argumentasi ilmiah dengan menggunakan rubrik kemampuan argumentasi ilmiah yang mengacu pada diskusi kelompok dan hasil belajar siswa diukur melalaui tes hasil belajar kognitif dengan membandingkan KKM yang telah ditentukan.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang dikolaborasikan dengan LS, dirancang sebanyak 2 siklus mulai Maret sampai dengan April 2015. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan persentase rata-rata keterampilan metakognisi dari siklus 1 ke siklus 2 sebesar 41,04% menjadi 45,34%, peningkatan persentase rata-rata kemampuan argumentasi ilmiah dari siklus 1 ke siklus 2 sebesar 46% menjadi 68,57% dan peningkatan persentase rata-rata hasil belajar siswa dari siklus 1 ke siklus 2 sebesar 52% menjadi 76,77%. Tidak hanya dapat meningkatkan keterampilan metakognisi, kemampuan argumentasi imiah dan hasil belajar namun melalui LS guru juga dapat merencanakan dan menyiapkan pembelajaran secara optimal karena banyak rekomendasi yang muncul dari observer lainnya. Oleh karena itu, LS bisa digunakan untuk membantu guru dalam mengatasi masalah yang muncul dalam membelajarkan siswa secara inkuiri berbasis masalah di sekolah.