MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA MELALUI MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) DENGAN MEDIA RIIL PADA MATERI PLANTAE SISWA KELAS X-4 SMA PAWYATAN DAHA TAHUN AJARAN 2014/2015
Author (Penulis)
ENDAH APRIANI
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Author Identity (NPM)
11.1.01.06.0029
Abstract
ABSTRAK
Perkembangan pada era globalisasi dan perubahan kurikulum berpengaruh pada perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang pesat. Sehingga setiap peserta didik dituntut untuk memiliki
kemampuan berpikir kritis juga kemampuan sosial yang tinggi. Pembelajaran yang dilaksanakan di
SMA Pawyatan Daha masih konvensional sehingga siswa cenderung kemampuan berpikir tingkat
kritisnya tidak terasah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan
berpikir kritis dan keterampilan sosial siswa melalui model pembelajaran berbasis masalah PBL pada
materi Plantae pada SMA Pawyatan Daha tahun ajaran 2014/2015. Jenis penelitian ini adalah
penelitian tindakan kelas (PTK) dan menggunakan model PTK dari Hopkins (1993) yang terdiri dari 2
siklus, setiap siklus terdapat 4 tahap yaitu: perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan (acting),
observasi (observing), refleksi (reflecting). Subyek penelitian adalah siswa kelas X-4 SMA Pawyatan
Daha Kota Kediri tahun ajaran 2014/2015 dengan jumlah 31 siswa. Teknik pengumpulan data
menggunakan tes tulis untuk mengukur kemampuan berpikir kritis siswa dan lembar observasi untuk
mengukur keterampilan sosial siswa. Hasil temuan skor rata-rata kemampuan berpikir kritis dari siklus
I ke Siklus II sebesar 27,5%. Peningkatan skor pada tiap aspek, yaitu aspek elementary clarification
siklus I 56,90% (cukup) menjadi 77,80% (baik) pada siklus II. Pada aspek the basis for the decision
siklus I 33,50% (kurang sekali) menjadi 60% (kurang) pada siklus II. Pada aspek inference dari siklus
I 31,20% (kurang sekali) menjadi 82,80% (baik) pada siklus II. Keterampilan sosial pada siswa
meningkat sebesar 8,52%. Peningkatan skor tiap aspek, yaitu aspek bertanya pada siklus I 55,50%
(sedang) menjadi 59,59% (sedang) pada siklus II. Pada aspek diskusi siklus I 59,09% (sedang)
menjadi 69,69% (tinggi) pada siklus II. Aspek kesopanan dari siklus I 63,63% (tinggi) menjadi
81,81% (sangat tinggi) pada siklus II.. Hasil temuan pada siklus 1 mengalami peningkatan pada siklus
II baik pada kemampuan berpikir kritis dan keterampilan sosial.
Kata Kunci : Problem Based Learning, kemampuan berpikir kritis, keterampilan sosial