PROSES PENALARAN MATEMATIS SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA BERDASARKAN KEMAMPUAN MATEMATIKA PADA MATERI POKOK DIMENSI TIGA DI SMA NEGERI 5 KEDIRI
Author (Penulis)
ANISATUL HIDAYATI
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Author Identity (NPM)
11.1.01.05.0020
Abstract
Penalaran peserta didik sangat penting untuk dipelajari dan dikembangkan. Penalaran merupakan salah satu standar yang sangat dibutuhkan dalam pembelajaran matematika. Kemampuan bernalar tidak hanya dibutuhkan ketika mempelajari matematika maupun mata pelajaran lainnya, namun sangat dibutuhkan juga ketika memecahkan masalah dalam kehidupan. Oleh karena itu peneliti meneliti tentang proses penalaran matematis siswa berkemampuan rendah, sedang, dan tinggi dalam memecahkan masalah matematika pada materi pokok dimensi tiga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek dengan kemampuan matematika rendah melakukan proses penalaran untuk memecahkan masalah adalah dengan cara:(1) memahami informasi yang diketahui dan ditanyakan dengan membaca berulangdan menggambar bangun kemudian meletakkan titik, (2) membuat satu rencana pemecahan yang diawali dengan menggambar bangun dan meletakkan sudut, (3) menghitung panjang garis yang akan digunakan untuk menentukan nilai sinus, kosinus atau tangen sudut menggunakan gambar segitiga dan rumus pythagoras tetapi melakukan kesalahan operasi hitung, (4) memeriksa kembali pemecahan yang dilakukan dengan cara menghitung kembali setiap operasi hitung yang dilakukan. Subjek dengan kemampuan matematika sedang melakukan proses penalaran untuk memecahkan masalah adalah dengan cara: (1) memahami informasi yang diketahui dan ditanyakan dengan membaca berulangdan menggambar bangun kemudian meletakkan titik, (2) membuat beberapa rencana yang diawali dengan menggambar bangun, (3) menghitung panjang garis yang berhubungan dengan sudut yang akan dicari nilainya menggunakan gambar segitiga dan rumus phyhtagoras, tidak melakukan kesalahan operasi hitung dan tidak menemukan jawaban akhir menggunakan rencana pemecahan yang berbeda, (4) memeriksa kembali pemecahan dengan cara mencoba mengerjakan ulang. Sedangkan subjek dengan kemampuan matematika tinggi melakukan proses penalaran untuk memecahkan masalah adalah dengan cara: (1) memahami informasi yang diketahui dan ditanyakan dengan membaca berulang dan menuliskan titik-titik bangun baru menarik garis sampai membentuk bangun, (2) membuat beberapa rencana yang diawali dengan menggambar bangun dan meletakkan sudut, (3) menghitung panjang garis yang berhubungan dengan sudut yang akan dicari nilainya menggunakan gambar segitiga dan rumus phythagoras, tidak melakukan kesalahan operasi hitung dan menemukan jawaban akhir menggunakan rencana pemecahan yang berbeda, (4) memeriksa kembali pemecahan dengan cara meneliti dan menghitung kembali operasi hitung yang dilakukan.