Analisis Implementasi Sustainable Competitive Advantage ( SCA) Dengan Menggunakan Metode Analisis ROI dan EVA Pada Bank Yang Terdaftar Di Bursa Eefek Indonesia Periode 2010 – 2014
Author (Penulis)
DWI NURJANAH
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Author Identity (NPM)
11.1.01.04.0023
Abstract
ABSTRAK
Dwi Nurjanah: Analisis Implementasi Sustainable Competitive Advantage / SCA Dengan Menggunakan Metode Analisis Return On Investment / ROI dan Economic Value Added / EVA pada Bank yang Terdaftar di Bursa Eefek Indonesia Periode 2010 – 2014, Skripsi, PEA, FKIP UNP Kediri, 2015
Kata Kunci: Sustainable Competitive Advantage / SCA, ROI, EVA
Di era globalisasi seperti ini persaingan di dunia bisnis semakin komplek dan kompetitif, terutama dalam persaingan antar perusahaan yang memiliki atau menghasilkan prosuk sejenis dan bergerak di pasar yang sama. Hal ini akan berdampak tidak baik pada presentase Return On Investment / ROI dan Economic Value Added / EVA, serta dapat mengakibatkan penurunan ataupun kenaikan laba bersih yang diperoleh perusahaan.
Dengan uraian di atas, peneliti berusahaa untuk mencoba menganalisis apakah dengan hanya melihat Return On Investment / ROI dan Economic Value Added / EVA suatu perusahaan sudah bisa dikatakan sukses dalam mengimplementasikan Sustainable Competitive Advantage / SCA, dan apakah bank dengan aset lebih dai 500 triliun juga memiliki Sustainable Competitive Advantage / SCA yang lebih baik dibandingkan bank yang hanya memiliki aset kurang dari 500 triliun.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan instrumen berupa dokumentasi laporan keuangan. Sampel yang digunakan yaitu laporan keuangan neraca dan laporan laba rugi periode 2010 – 2014 pada perusahaan jasa perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah didapat menunjukkan hasil yang tidak signifikan. Maka dapat disimpulkan bahwa bank yang memiliki aset kurang dari 500 triliun memiliki Sustainable Competitive Advantage / SCA yang sama baikya dengan bank yang hanya memiliki aset lebi dari 500 triliun. Selain itu Return On Investment / ROI dan Economic Value Added / EVA tidak bisa digunakan sebagai acuan dalam suatu perbankan untuk dapat melihat sejauh mana Sustainable Competitive Advantage / SCA yang telah dijalankan suatu perbankan mengalami kenaiakn atu perununan. Pada kenyataannya bank yang memiliki aset kurang dari 500 triliun memiliki Return On Investment / ROI dan Economic Value Added / EVA yang stabil dibandingkan dengan bank yang memiliki aset diatas 500 juta. Dari hasil ini menunjukkan bahwa implementasi Sustainable Competitive Advantage / SCA suatu perusahaan tidak hanya melihat perputaran Return On Investment / ROI dan Economic Value Added / EVA saja melainkan juga sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan juga harus diperhatikan.