Musso Sepak Terjang dan Gerakannya dalam Partai Komunis Indonesia


Author (Penulis)

TRIS NANDO HIKMA RAMADAN
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Author Identity (NPM)

11.1.01.02.0036

Abstract

Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa dalam perjalanan panjang Partai Komunis Indonesia terhitung melakukan empat kali pemberontakan yakni tahun 1926, 1948, 1965 dan 1968. Pengkajian mengenai peristiwa pemberontakan PKI di Madiun tidak lepas dari kepemimpinan Musso itu sendiri dan hal ini kurang begitu mendapat perhatian dari sejarawan pada umumnya dibandingkan dengan peristiwa pemberontakan Gerakan 30 September PKI (G30 S/PKI tahun 1965). Permasalahan penelitian ini adalah (1) Bagaimana pergerakan politik Musso di Indonesia? (2) Apakah peran Musso dalam Partai Komunis Indonesia dan pemberontakan Partai Komunis Indonesia di Indonesia? Penelitian ini menggunakan dengan jenis penelitian sejarah (historis) serta pendekatan penelitian multidimensional.Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penelitian historis antara lain: Heuristik, Kritik, Interpretasi, dan Historiografi. Pengumpulan data dilakukan dengan Teknik Studi kepustakaan dan Studi arsip (dokumen). Kesimpulan hasil penelitian ini adalah: (1) Masa muda Musso dilalui dengan aktif diberbagai organisasi gerakan seperti Sarekat Islam, Partai Komunis Indonesia, Sarekat Rakyat, ISDV dan organisasi-organisasi perburuhan pada pra kemerdekaan. (2) Musso adalah salah satu pemimpin PKI di awal 1920-an. (3) Sebagai doktrin hasil analisanya, Musso telah mengeluarkan suatu move yang disebut garis revolusi dengan nama “Jalan Baru Menuju Republik Indonesia”. (4) Pemberontakan PKI di Madiun menduduki tempat-tempat penting di kota Madiun, seperti Kantor Pos, Gedung Bank, Kantor Telepon, dan Kantor Polisi. Ketika terdengar berita di Madiun terjadi perebutan kekuasaan yang dilakukan oleh PKI Musso, maka dengan segera pemerintah mengadakan Sidang Kabinet Lengkap pada tanggal 19 September 1948 yang diketuai oleh Presiden Soekarno. (5) Dalam waktu kurang dari tiga bulan, pemberontakan yang dipimpin Musso ditumpas. Pasukan PKI tercerai-berai, para pemimpin PKI diburu dan dibunuh. Musso tertembak mati pada pertempuran kecil 31 Oktober 1948. Berdasarkan simpulan hasil penelitian ini, direkomendasikan: (1) Kepada peneliti selanjutnya disarankan untuk menggunakan hasil penelitian ini sebagai bahan pembanding (2) Saran bagi pemerintah dalam penulisan Buku Sejarah Nasional Indonesia, agar lebih obyektif lagi kaitannya dengan pembahasan Partai Komunis Indonesia. Kata Kunci : Musso, PKI, Madiun

Keyword

a

Reference


PUBLISHED

2016-02-04

JOURNAL

Simki-Pedagogia

ISSN

2599-073X

ISSUE


Download PDF

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UN PGRI Kediri.

Jl. KH. Ahmad Dahlan 76 Mojoroto Kota Kediri

Designed by BootstrapMade
LPPM Server - Powered by BSI