POLITIK HAJI BELANDA DI INDONESIA PADA MASA KOLONIAL BELANDA TAHUN 1853 – 1902


Author (Penulis)

MUHAMMAD GIFARI SYAH Q. M.
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Author Identity (NPM)

11.1.01.02.0027

Abstract

Penelitian ini memaparkan tentang kebijakan-kebijakan politik yang dilakukan oleh pemerintah Belanda yang dipengaruhi oleh konsep Islam Politiek Snouck Hugronje terhadap umat Islam khususnya jemaah haji di Indonesia dalam proses penyelenggaraan ibadah haji pada masa kolonial Belanda. Yang dimana umat muslim di Indonesia tidak diperbolehkan melaksanakan ibadah haji ke tanah suci makkah. Dan hanya orang-orang pilihan dari pihak pemerintah Hindia Belanda yang dapat melaksanakan ibadah haji tersebut. Dengan dilandasi pendapat dari Snouck Hugronje, mulai diperbolehkannya kegiatan ibadah haji dengan beberapa syarat dan ketentuan yang harus ditaati para calon haji. Terdapat beberapa proses pendataan yang harus dilalui dan juga sejumlah dana yan harus dikeluarkan sebagai biaya perjalanan hingga ke Makkah. Dan juga adanya gelar “Haji” yang disematkan di depan nama para umat muslim Indonesia setelah setibanya melaksanakan kegiatan ibadah haji dan kembali ke Indonesia. Serta munculnya organisasi-organisasi Islam di Indonesia pada masa tersebut. Permasalahan yang akan dijelaskan dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimanakah politik Belanda dalam pelaksanaan ibadah haji di Indonesia pada tahun 1853-1902? (2) Bagaimanakah pandangan dari seorang Snouck Hugronje terhadap Islam di Hindia Belanda pada masa tersebut ? (3) Bagaimanakah dampak “Islam Politiek” Snouck Hugronje terhadap kebijakan-kebijakan Belanda dalam penyelenggaraan ibadah haji dan munculnya organisasi-organisasi politik Islam di Hindia Belanda?. Ketiga permasalahan tersebut akan dijelaskan dalam 3 bab. Yaitu dimulai dari Bab 2 hingga Bab 4. Yang dimana di setiap satu bab hanya akan menjelaskan satu permasalahan didalamnya. Sehingga akan didapatkan penjelasan yang lebih mendalam untuk setiap permasalahan tersebut.Penelitian ini menggunakan metode Historis. Data-data yang didapat berasal dari studi kepustakaan. Dalam studi kepustakaan yang dilakukan, peneliti berusaha menemukan sumber-sumber yang relevan dengan topik penelitian baik berupa literatur-literatur, dokumen, arsip dan beberapa karya ilmiah yang didapat dari internet ataupun dari perpustakan kota. Kemudian data-data tersebut dikaji dan dianalisa sehingga menjadi sebuah tulisan. Hasil dari penelitian ini mengungkapkan bahwa kebijakan pemerintah Belanda dengan landasan Islam Politiek Snouck Hugronje terhadap proses haji dan umat Islam di Indonesia tidak hanya bertujuan untuk meredam perlawanan rakyat Indonesia yang mayoritas beragama Islam, tetapi pemerintah Hindia Belanda juga ingin menguasai seluruh wilayah Indonesia dengan menanamkan sistem dan fahamnya di Indonesia. Kesimpulan hasil penelitian adalah (1) Melalui sebuah kebijakan yang dimana semua masyarakat muslim di Indonesia tidak di perbolehkan untuk melaksanakan kegiatan ibadah haji. Hanya orang-orang pilihan Belanda yang boleh melakukan ibadah haji. Dan apabila rakyat Indonesia hendak berangkat ke tanah suci makkah maka terlebih dahulu harus melalui proses pendataan. (2) Berpendapat bahwa bukan Islam yang harus ditakuti namun paham Islam yaitu Pan Islamisme. (3) Melalui pendapat Snouck hugronje rakyat Indonesia dapat melaksanakan ibadah haji dengan bebas. Kata kunci: Haji, politik, dan kolonial Belanda.

Keyword

a

Reference


PUBLISHED

2016-02-04

JOURNAL

Simki-Pedagogia

ISSN

2599-073X

ISSUE


Download PDF

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UN PGRI Kediri.

Jl. KH. Ahmad Dahlan 76 Mojoroto Kota Kediri

Designed by BootstrapMade
LPPM Server - Powered by BSI