HUBUNGAN LAYANAN BIMBINGAN SOSIAL DENGAN KEMAMPUAN BERINTERAKSI SOSIAL PADA SISWA KELAS X DI SMK NEGERI KEBONAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015


Author (Penulis)

MUHAMMAD NURUL F.
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Author Identity (NPM)

11.1.01.01.0481

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi hasil pengamatan dan pengalaman peneliti bahwa layanan bimbingan sosial adalah layanan yang sangat penting untuk diberikan kepada siswa agar siswa dapat mengetahui arti dari bimbingan sosial tersebut,karena pada kenyataannya banyak siswa yang kurang mampu untuk berinteraksi dengan temannya atau lingkungan sosialnya. Permasalahan penelitian ini adalah apakah ada hubungan antara layanan bimbingan sosial dengan kemampuan berinteraksi sosial pada siswa kelas X di SMK Negeri Kebonagung Tahun Pelajaran 2014/2015? Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMK Negeri Kebonagung yang terdiri dari 7 kelas, sedangkan Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah secara acak (random sampling). Sampel diperoleh sebanyak 37 siswa diambil 15% dari jumlah siswa dari masing-masing kelas. Metode pengumpulan data diperoleh dari angket. Teknik analisis data menggunakan korelasi product moment. Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dengan menggunakan metode analisis korelasi product moment, didapatkan nilai rhitung= 0,977 dengan tingkat keeratan hubungan sangat kuatkarena terletak antara nilai 0,90 – 1,00. Selanjutnya dikonsultasikan dengan rtabel dengan taraf signifikan 5% diperoleh nilai 0,325. Dengan demikian, maka rhitung lebih besar dari rtabel (0,977> 0,325). Dari hasil penelitian ini, menunjukkan adanya hubungan antara Layanan Bimbingan Sosial dengan Kemampuan Berinteraksi Sosialpada Siswa kelas X SMK Negeri Kebonagung Tahun Pelajaran 2014/2015. Berdasarkan simpulan hasil penelitian ini disarankan (1) Diharapkan konselor dapat membantu siswa dalam meningkatkan kemampuan berinteraksi sosialnya dengan memasukkan unsur-unsur bimbingan sosial dalam penyampaian materi serta melibatkan interaksi antar siswa dalam proses belajar. (2) Guru diharapkan peka terhadap perkembangan jiwa sosial dan interaksi sosial siswa. (3)Sekolah diharapkan dapat memanfaatkan fungsi Bimbingan dan Konseling secara maksimal sehingga konselor dapat membantu siswa untuk mencapai perkembangan kemampuan interaksi sosialnya secara optimal. (4) Orang tua hendaknya memiliki kesadaran yang tinggi untuk lebih menjaga dan memperhatikan perkembangan anak serta dapat memahami karakteristik dan pergaulan serta kehidupan sosial anaknya

Keyword

a

Reference


PUBLISHED

2016-02-04

JOURNAL

Simki-Pedagogia

ISSN

2599-073X

ISSUE


Download PDF

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UN PGRI Kediri.

Jl. KH. Ahmad Dahlan 76 Mojoroto Kota Kediri

Designed by BootstrapMade
LPPM Server - Powered by BSI