DAMPAK PERNIKAHAN DINI TERHADAP PERKEMBANGAN EMOSI ( Studi di Desa Temon Kecamatan Arjosari)


Author (Penulis)

DIDIK HARIYANTO
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Author Identity (NPM)

11.1.01.01.0423

Abstract

Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi oleh Fenomena terjadinya pernikahan dini yang masih sangat tinggi. Hal tersebut terlihat dari maraknya pernikahan dini pada kalangan remaja, yang kini tidak hanya terjadi di pedesaan tetapi juga kota-kota besar di Indonesia. Fenomena pernikahan dini ini tampaknya merupakan “mode” yang terulang. Dahulu, pernikahan dini dianggap lumrah. Tahun berganti, makin banyak yang menentang pernikahan dini namun fenomena ini kembali lagi. Dalam pernikahan dini sulit membedakan apakah remaja laki-laki atau remaja perempuan yang biasanya mudah mengendalikan emosi dalam psikologi, dikatakan sebagai usia dewasa muda atau lead edolesen. Pada masa ini, biasanya mulai timbul transisi dari gejolak remaja ke masa dewasa yang lebih stabil. Maka, kalau pernikahan dilakukan di bawah 20 tahun secara emosi si remaja masih ingin bertualang menemukan jati dirinya. Adapun permasalahan penelitian ini adalah apakah dampak pernikahan dini terhadap meningkatnya perkembangan emosi remaja? Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian deskriptif kualitatif dengan subyek penelitian remaja desa temon yang menikah pada usia dini. Penelitian ini dilaksanakan dengan bantuan beberapa instrumen, antara lain: 1) observasi; 2) kuesioner; 3) wawancara; dan 4) dokumentasi. Kesimpulan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pernikahan dini mampu meningkatkan perkembangan emosi. Secara kalkulatif, pernikahan dini lebih banyak memberikan peningkatan perkembangan emosi (60,61%) Berdasarkan simpulan hasil penelitian ini direkomendasikan beberapa hal, yakni: 1) Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi bagi pihak KUA Kecamatan Arjosari, karena selama ini Bimbingan dan Konseling pranikah tidak berjalan sebagaimana semestinya. ; 2) Orang tua sebaiknya lebih intens dalam mengontrol , mengawasi, dan memberikan bimbingan . Selain itu, orang tua sebaiknya juga aktif memberikan pengertian tentang dampak pernikahan dini bagi anaknya yang masih berstatus lajang atau yang masih dibawah umur. . Kata kunci: pernikahan dini, emosi.

Keyword

a

Reference


PUBLISHED

2016-01-29

JOURNAL

Simki-Pedagogia

ISSN

2599-073X

ISSUE


Download PDF

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UN PGRI Kediri.

Jl. KH. Ahmad Dahlan 76 Mojoroto Kota Kediri

Designed by BootstrapMade
LPPM Server - Powered by BSI