PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKENTERHADAP KEMAMPUAN MENGOMENTARI PERSOALAN FAKTUAL PADA SISWA KELAS V SDN. BANJARAN 3 KEC. KOTA KEDIRI TAHUN AJARAN 2014 - 2015


Author (Penulis)

RIESMA SARASWATI
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Author Identity (NPM)

10.1.01.10.0329

Abstract

ABSTRAK Riesma Saraswati: Pengaruh Model Pembelajaran Time Token Terhadap Kemampuan Mengomentari Persoalan Faktual Pada Siswa Kelas V SDN. Banjaran 3 Kec. Kota Kediri Tahun Ajaran 2014 - 2015 Kata kunci: Model Pembelajaran Time Token, hasil belajar. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan rendahnya hasil belajar Bahasa Indonesia di SD Negeri Banjaran 3 Kecamatan Kota Kediri. Siswa hanya pasif mendengarkan penjelasan guru,sehingga pembelajaran menjadi kurang menarik dan siswa merasa jenuh.Oleh karena itu, guru berupaya menggunakan model pembelajaran Time Token agar tercipta suasana pembelajaran yang menarik dan menyenangkan. Tujuan penelitian ini yaitu ingin memperoleh data tentang persiapan guru merancang rencana pembelajaran, mengelola proses pembelajaran, peningkatan sikap sosial siswa serta faktor pendukung dan faktor penghambat pembelajaran menggunakan model pembelajaran Time Token untuk meningkatkan kemampuan mengomentari persoalan faktual siswa pada pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas V SD Negeri Banjaran 3 Kec. Kota Kediri. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Subjek penelitian adalah kelas VA sebagai kelas eksperimen yang terdiri dari 21 siswa, sedangkan pada kelas V B sebagai kelas kontrol yang terdiri dari 20 siswa, dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2014-2015 antara tanggal 18Februari 2015 s.d 23 Februari 2015. Teknik pengumpulan data antara lain dengan lembar observasi dan lembar tes selama tindakan dan dokumentasi kegiatan pembelajaran. Hasil penelitian ini adalah kelas eksperimen mencapai nilai rata- rata diatas KKM yaitu 86,70 daripada kelas kontrol dengan nilai rata-rata yaitu 80,05. Besarnya pengaruh penggunaan model pembelajaran Time Token sebesar 8,3%. Keberhasilan ini didukung oleh adanya kesiapan guru dalam merancang pembelajaran serta proses pembelajaran yang dilaksanakan sesuai rencana. Tetapi, masih ada faktor utama yang dirasakan menghambat yaitu belum seluruh siswa mampu bekerja secara mandiri. Oleh karena itu, guru hendaknya sering melatih siswa agar mampu bekerja sama secara baik mandiri maupun kelompok, selain itu siswa harus menambah pengetahuan baik melalui hasil membaca atau pengalaman sehari- hari sehingga memiliki wawasan yang luas.

Keyword

a

Reference


PUBLISHED

2016-02-22

JOURNAL

Simki-Pedagogia

ISSN

2599-073X

ISSUE


Download PDF

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UN PGRI Kediri.

Jl. KH. Ahmad Dahlan 76 Mojoroto Kota Kediri

Designed by BootstrapMade
LPPM Server - Powered by BSI