PENINGKATAN PEMBELAJARAN MODIFIKASI BOLA BASKET DENGAN BOLA KARET TERHADAP HASIL BELAJAR SHOOTING BOLA BASKET PADA SISWA KELAS VI SEMESTER I SD NEGERI BAKUNG 02 UDANAWU TAHUN AJARAN 2015/2016


Author (Penulis)

ANDI ISMANA
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Author Identity (NPM)

10.1.01.09.1767

Abstract

PENINGKATAN PEMBELAJARAN MODIFIKASI BOLA BASKET DENGAN BOLA KARET TERHADAP HASIL BELAJAR SHOOTING BOLA BASKET PADA SISWA KELAS VI SEMESTER I SD NEGERI BAKUNG 02 UDANAWU TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Program Studi Penjaskesrek Pada FKIP Universitas Nusantara PGRI Kediri Disusun Oleh : ANDI ISMANA NPM: 10.1.01.09.1767 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016 HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN Yang bertanda tangan dibawah ini saya, Nama : ANDI ISMANA Jenis Kelamin : Laki-laki Tempat/Tanggal Lahir : Blitar, 10 April 1967 NPM : 10.1.01.09.1767 Fak/Program Studi : FKIP/Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi Menyatakan yang sebenarnya, bahwa dalam Skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya tulis atau pendapat yang pernah diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara sengaja dan tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Kediri, 24 Mei 2016 Yang Menyatakan, ANDI ISMANA NPM. 10.01.09.1767 PENINGKATAN PEMBELAJARAN MODIFIKASI BOLA BASKET DENGAN BOLA KARET TERHADAP HASIL BELAJAR SHOOTING BOLA BASKET PADA SISWA KELAS VI SEMESTER I SD NEGERI BAKUNG 02 TAHUN AJARAN 2015/2016. ANDI ISMANA. NPM: 10.1.01.09.1767 Dosen Pembimbing I : Drs. Setyo Harmono, M.Pd Dosen Pembimbing II : Nur Ahmad M, M.Or, ABSTRAK Kata kunci : Shooting Bola Basket, Bola Karet, Siswa Kolas VI SDN Bakung 02 Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, yang bertujuan untuk mengembangkan aspek kesehatan, kebugaran jasmani, keterampilan berpikir kritis, stabilitas emosional, keterampilan sosial, penalaran dan tindakan moral melalui kegiatan aktivitas jasmani dan olahraga. Tujuan pelaksanaan penelitian ini adalah ingin mengetahui adakah Peningkatan Pembelajaran Modifikasi Bola Basket dengan menggunakan Bola Karet Terhadap Hasil Belajar Shooting Bola Basket. Sasaran penelitian ini adalah siswa kelasVI SD Negeri Bakung 02 Semester I tahun ajaran 2015/2016 dengan jumlah sampel 30 siswa dengan menggunakan teknik acak (random sampling). Metode dalam analisa ini menggunakan metode subjek random desain pre testdan post-testgrup (Random mized subject pre-tess and post-tesst control group disign) hasil penelitian membuktikan adanya peningkatan signifikan Pembelajaran Modifikasi Bola Basket dengan menggunakan Bola Karet Terhadap Hasil Belajar Shooting Bola Basket. Berdasarkan uraian tersebut maka dapat disimpulkan : (1) Ada Peningkatan Pembelajaran Modifikasi Bola Basket dengan menggunakan Bola Karet Terhadap Hasil Belajar Shooting Bola Basket Pada Siswa Kelas VI SD Negeri Bakung 02 Udanawu Semester I Tahun Ajaran 2015/2016.(2) Ada perbedaan yang nyata terhadap hasil Shooting Bola Basket dengan Modifikasi Bola Karet dengan menggunakan Bola Basket yang sesungguhnya. (3) Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor rata-rata hasil Shooting Bola Basket dengan menggunakan Bola Karet lebih tinggi dari pada Shooting dengan menggunkan Bola yang asli. Dari hasil penelitian, disarankan pada guru-guru Penjas di SD dalam meningkatkan kemampuan prestasi dalam Shooting Bola Basket dapat melakukan dengan Modifikasi Bola Karet, agar untuk memperoleh hasil Shooting Bola basket yang lebih baik. A. Latar Belakang Masalah Sebagai upaya pendidikan, kita berharap pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan di lembaga pendidikan formal dapat berkembang lebih pesat agar mampu menjadi landasan atau dasar bagi pendidikan jasmani. Proses pembentukan sikap dan pembangkitan motivasi dimulai sejak seseorang berada dibangku sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Komponen utama pembelajaran yang sukses tentunya adalah siswa. Bila pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan itu berhasil, maka yang terbina adalah seorang siswa yang terdidik dalam hal jasmani, rohani, emosi dan sosialnya. Praktik yang baik dibutuhkan dalam pendidikan, khususnya pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan untuk meningkatkan mutu penyajian dalam kurikulum sekolah. Bila praktik yang baikini dilaksanakan, maka pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan bukan hanya menghasilkan tujuan pengajaran berupa kemampuan berpartisipasi dalam aktivitas jasmani, tetapi juga dampak terhadap aspek psikologis yaitu perkembangan emosi, sosial, dan kognitif. Selain itu, juga mendorong perkembangan hak asasi manusia, fair play, kepedulian dan apresiasi terhadap lingkungan, dan seperangkat kemungkinan dalam perkembangan yang bersifat menyeluruh (holistik). Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, yang bertujuan untuk mengembangkan aspek kesehatan, kebugaran jasmani, keterampilan berpikir kritis, stabilitas emosional, keterampilan sosial, penalaran dan tindakan moral melalui kegiatan aktivitas jasmani dan olahraga. Dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan, diajarkan berbagai keterampilan gerak dasar, teknik dan strategi permainan atau olahraga, internalisasi nilai-nilai (sportivitas, jujur, kerja sama, dan lain-lain). Dengan demikian, pendidikan pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan memiliki peranan yang sangat penting, yaitu memberikan kesempatan pada siswa untuk terlibat langsung dalam aneka pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, bermain, dan aktivitas olahraga yang dilakukan secara sistematis. Pembekalan pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina, sekaligus membentuk gaya hidup sehat dan aktif sepanjang hayat. Pelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan di jenjang Sekolah Dasar (SD), salah satu kompetensi dasar yang dipelajari oleh siswa adalah mempraktikkan variasi dan kombinasi teknik shotting dalam bola basket serta nilai toleransi, percaya diri, keberanian, menjaga keselamatan diri dan orang lain, bersedia berbagi tempat dan peralatan. Hal ini telah sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) guru harus mengacu pada Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang telah ditetapkan oleh Badan Nasional Standar Pendidikan (BNSP). Bola basket merupakan cabang olah raga beregu dimana bola basket dimainkan oleh dua regu yang terdiri atas lima pemain untuk masing-masing regu dengan tujuan untuk mencetak angka sebanyak-banyaknya. Seperti dijelaskan dalam peraturan permainan yaitu sebagai berikut :“ Bola basket dimainkan oleh dua regu yang masing-masing regu terdiri dari lima pemain, setiap regu berusaha untuk memasukkan bola ke dalam keranjang lawan yang mencegah regu lawan memasukkan bola atau mencetak angka. Bola boleh dioper, dilempar, ditepis, digilingkan atau dipantulkan (driblle) ke segala arah sesuai dengan peraturan. Dalam permainan bola basket pada dasarnya terdapat dua teknnik yaitu (1) Teknik dasar yang meliputi teknik tanpa bola dan teknik dasar dengan bola, (2) Teknik lanjutan yang meliputi teknik bertahan dan teknik menyerang. Teknik dasar tanpa bola meliputi track, starting dan stopping change of direction, fake and fient, screening, cutting, switching atau change, guarding, jumping, body balance, turn in, cross over. Teknik bertahan meliputi : Mematahkan satu lawan satu (man to mandefence) dan teknik bertahan (zone). Teknik menyerang meliputi : mematahkan satu lawan satu, mematahkan pertahanan wilayah, penyerangan ini memperlambat tempo permainan, penyerangan terhadap pertahanan yang ketat atau press deference. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat diidentikasikan permasalahan sebagai berikut: 1. Guru penjas belum menerapkan model pembelajaran dengan modifikasi alat dalam proses pembelajaran bola basket. 2. Kurangnya kesempatan mencoba yang didapat siswa karena lama menunggu giliran. 3. Pada waktu melakukan shooting siswa sering mengeluh karena bola basket terlalu berat dan terlalu besar. 4. Siswa kurang atau bahkan belum bisa menguasai teknik-teknik dasar Bola Basket. C. Pembatasan Masalah Agar dalam penelitian ini tidak terlalu luas jangkauannya, maka dilakukan pembatasan masalah, yaitu tentang “Peningkatan pembelajaran modifikasi bola basket dengan menggunakan bola karet terhadap hasil belajar shooting bola basket pada siswa kelas VI semester I SD Negeri Bakung 02 Udanawu Blitar tahun ajaran 2015/2016”. D. Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam peneliti yaitu adakah “Peningkatan pembelajaran modifikasi bola basket dengan menggunakan bola karet terhadap hasil belajar shooting bola basket pada siswa kelas VI semester I SD Negeri Bakung 02 Udanawu Blitar tahun ajaran 2015/2016”. E. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui apakah ada Peningkatan tentang pembelajaran modifikasi bola basket dengan menggunakan bola karet terhadap hasil belajar shooting bola basket pada siswa kelas VI semester I SD Negeri Bakung 02 Udanawu tahun ajaran 2015/2016”. F. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi Guru a. Memberikan informasi tentang pelaksanaan teknik dasar shooting dalam Bola basket. b. Memberi sumbangan yang berarti bagi para pembina, guru olahraga maupun pelatih dalam memilihan metode pembelajaran yang tepat, efektif dan efisien dalam Shooting Bola Basket. c. Mengembangkan kompetensi guru dalam pembelajaran Shooting Bola Basket. 2. Bagi Siswa a. Meningkatkan kemampuan Shooting Bola Basket. b. Mendapatkan pengetahuan yang lebih luas tentang Shooting Bola Basket. c. Meningkatkan kesegaran jasmani melalui pembelajaran Shooting Bola Basket. 3. Bagi Peneliti Menambah wawasan dan pengalaman dalam mempelajari cabang olahraga bola besar khususnya shooting dalam Bola Basket melalui pengalaman di lapangan. 4. Bagi Sekolah a. Sebagai bahan masukan dalam rangka perbaikan proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa. b. Sebagai referensi untuk mengembangkan mutu pendidikan dalam usaha peningkatan hasil belajar peserta didik dan penyempurnaan pembelajaran. c. Sebagai bahan pertimbangan dalam penentuan kebijakan pembelajaran di sekolah. 5. Bagi Lembaga a. Hasil penelitian dapat dijadikan sumber informasi dan bahan kepustakaan. b. Dapat dijadikan pedoman dan bahan pertimbangan dalam melakukan penelitian sejenis. c. Sebagai bahan pertimbangan untuk pembuatan kebijaksanaan-kebijaksanaan baru tentang pendidikan. d. Kerangka Pikir Belajar merupakan suatu usaha yang dilakukan secara sadar oleh manusia untuk mencapai perubahan. Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai pengalamannya sendiri dalam interaksi diri dengan lingkungannya. Kegiatan belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa (interen) dan faktor yang berasal dari luar diri siswa (eksteren). Faktor dari dalam diri siswa seperti kecerdasan, bakat, minat, motivasi dan perhatian, sedangkan faktor yang besaral dari luar diri siswa seperti lingkungan sekolah dan lingkungan keluarga. Kedua faktor tersebut sangat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Bermain bola basket sebagai suatu bentuk keterampilan, dalam pelaksanaannya membutuhkan unsur-unsur: daya ledak, daya tahan, kekuatan, kelincahan, dan ketepatan disertai dengan koordinasi dari gerakan seperti : mengoper (passing), menangkap dan menembak (Shooting) bola basket. A. Simpulan Dari hasil pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan bola karet sebagai upaya menumbuhkan motifasi belajar anak dalam Shooting bola basket pada anak kelas VI SD Negeri Bakung 02 Udanawu semester I tahun Ajaran 2015/2016“, dapat meningkatkan hasil belajar, minat dan motivasi siswa, suasana pembelajaran pun menjadi lebih menyenangkan, serta siswa menjadi tidak jenuh, sehingga kemampuan siswa dalam pembelajaran Shooting bola basket lebih meningkat. B. Saran a. Bagi siswa Meningkatkan semangat belajar siswa dalam kondisi dan keadaan apapun, ketahuilah bahwa belajar itu sangat menyenangkan dan menjadikan diri siswa lebih berprestasi, serta kembangkanlah potensi dan skill sesuai dengan apa yangdisukai. b. Bagi guru Galilah ide-ide yang inovatif dan kreatif untuk meningkatkan kualitas belajar mengajar, ciptakanlah pembelajaran yang praktis, aktif, inovatif, efektif, dan menyenangkan, gembira dan berbobot. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. FIBA. 2010. PembelajaranBola Basket. Jakarta: Tim Penerjemah PB PERBASI Bidang III PB PERBASI http://kuabasmpn33.blogspot.com/p/pelajaran-teknik--dasar-bermain-bola.html M. Furqon H. 2007. Pengembangan Kurikulum Tingkat SatuanPendidikan(KTSP) MataPelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga danKesehatan. Surakarta: JPOK UNS. Muhajir. (2007: VI) Buku SK/KD Sudjana Nana. 2005. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Suherman Adang. 1999/2000. Dasar-Dasar Penjaskes. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataran Guru SMA setara D-III. Wirjosantoso, R. 1984. Supervisi Olahraga Pendidikan. Jakarta: Universitas Indonesia. Zuriah, Nurul. 2009. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidkan. Jakarta: Bumi Aksara.

Keyword

a

Reference


PUBLISHED

2016-08-19

JOURNAL

Simki-Techsain

ISSN

2599-3011

ISSUE


Download PDF

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UN PGRI Kediri.

Jl. KH. Ahmad Dahlan 76 Mojoroto Kota Kediri

Designed by BootstrapMade
LPPM Server - Powered by BSI