CAMPUR KODE TUTURAN GURU PLAYGROUP BUAH HATI DESA TIRIPAN KECAMATAN BERBEK KABUPATEN NGANJUK


Author (Penulis)

FARIDA DWI LISTIANA
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Author Identity (NPM)

10.1.01.07.0208

Abstract

FARIDA DWI LISTIANA.NPM. 10.1.01.07.0208. CAMPUR KODE TUTURAN GURU PLAYGROUP BUAH HATI DESA TIRIPAN KECAMATAN BERBEK KABUPATEN NGANJUK. SKRIPSI. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA, FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN, UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI. 2014 kata kunci: penyisipan unsur-unsur yang berwujud kata, penyisipan unsur-unsur yang berujud frasa Skripsi ini berjudul Campur Kode Tuturan Guru Playgroup Buah Hati Desa Tiripan Kecamatan Berbek Kabupaten Nganjuk dengan sub judul Bagaimana campur kode tuturan Guru pada Playgroup Buah Hati Desa Tiripan Kecamatan Berbek Kabupaten Nganjuk dan Bagaimana jenis-jenis campur kode yang terdapat di Playgroup Buah Hati Desa Tiripan Kecamatan Berbek Kabupaten Nganjuk. Bahasa dalam perkembangannya merupakan produk yang harus dipahami baik aspek bentuk maupun makna. Berkaitan pula dengan Sosiolinguistik yang menempatkan pemakai bahasa di dalam masyarakat, karena dalam kehidupan masyarakat manusia tidak dipandang sebagai individu tetapi sudah dipandang sebagai masyarakat sosial. Yang menjadi identifikasi masalah dalam campur kode adalah percampuran antara bahaasa ibu yang berdomisili di daerah Jawa Timur otomatis menggunakan bahasa Jawa dan bahasa kedua. Sosiolinguistik mengambil bahasa sebagai objek kajiannya. Faktor yang mempengaruhi pemakaian bahasa misalnya tingkat pendidikan, status sosial, umur, tingkat ekonomi, jenis kelamin, dan sebagainya. Dalam sosiolinguitik terdapat kedwibahasaan yang mengandung arti mengerti dua bahasa yang juga bisa disebut bilingual. Yang menjadi pokok bahasan adalah campur kode yang terjadi karena ketergantungan bahasa tertentu. Dalam hal ini masyarakat Indonesia yang sebagian besar mengenal dan memahami dua bahasa atau lebih dalam berkomunikasi, sering dijumpai orang mengganti bahasa sehingga menjadi hal yang umum dalam berkomunikasi. Adanya campur kode ditandai dengan kata atau frase yang disisipkan pada bahasa utama, misalnya dalam bahasa Indonesia disisipkan bahasa Inggris, bahasa Arab, dan bahasa daerah. Jenis yang terdapat dalam campur kode ada enam yaitu penyisipan berwujud kata, frase, perulangan kata, baster, idiom/ ungkapan, klausa. Fungsi campur kode ada beragam sebagai perulangan, sebagai penyisip kalimat, sebagai kutipan, sebagai spesifikasi lawan tutur, sebagai unsur mengualifikasi isi pesan. Metode yang digunakan dalam penelitin ini adalah metode kualitatif yang menggunakan kata-kata dan tidak menggunakan angka di dalammnya sebagai data dan analisisnya. Pendekatan metodologis menghasilkan data yang deskriptif yang berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.sedang pendekatan teoretis menggunakan pendekatan Sosiolinguistik yang menelaah kesalahan dalam tuturan guru. Jenis penelitian yang dipakai adalah studi kasus yang berati penelitian lapangan juga sesuai dengan yang menjadi objek peneliti. Dalam membuat suatu penelitian, terdapat tahapan yang akan dilakukan sebelum meneliti antara lain 1) tahap persiapan. 2) tahap pelaksanaan. 3) tahap pelaporan. Pada laporan hasil penelitian terdapat dua yang perlu dianalisis yaitu, yaitu 1) Bagaimana campur kode dalam tuturan guru Playgroup Buah Hati Desa Tiripan Kecamatan Berbek Kabupaten Nganjuk. 2) Bagaimana jenis-jenis campur kode yang terdapat di Playgroup Buah Hati Desa Tiripan Kecamatan Berbek Kabupaten Nganjuk.Campur code dalam tuturan guru Playgroup ini berfungsi untuk memudahkan penyampaian materi kemurid dan murid jadi lebih memahami apa yang dimaksudkan oleh guru. Jenisnya ada enam yaitu penyisipan berwujud kata, frase, perulangan kata, baster, idiom/ ungkapan, klausa.Namun yang terdapat dalam penelitian ini hanya empat saja yaitu penyisipan berwujud kata, frase, perulangan kata, klausa. Tahapan yang harus dilewati adalah analisis ini harus ada data dari rekaman tersebut dengan cara ditranskripsikan terlebih dahulu menjadi bentuk tulisan yang selanjutnya bisa dianalisis atau dipilah-pilah kedalam jenis-jenis campur kode. Dalam tuturan guru ini hanya terdapat empat jenis saja karena dalam mengajar anak usia 3 sampai empat tahun diperlukan kalimat-kalimat yang sederhana agar mudah dalam mencernanya. Sedangkan manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah orang yang berkutat dengan Bahasa akan menjadi semakin tahu tentang pengertian dan jenis yang ada dalam penelitian ini. ?

Keyword

a

Reference


PUBLISHED

2015-11-13

JOURNAL

Simki-Pedagogia

ISSN

2599-073X

ISSUE


Download PDF

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UN PGRI Kediri.

Jl. KH. Ahmad Dahlan 76 Mojoroto Kota Kediri

Designed by BootstrapMade
LPPM Server - Powered by BSI