PENGARUH STRATEGI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENINGKATKAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI PADA SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 2 KAUMAN TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Author (Penulis)
YOYOK WIJOYO M.
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Author Identity (NPM)
10.1.01.01.0453
Abstract
YOYOK WIJOYO M “Pengaruh Strategi Layanan Bimbingan Kelompok Dalam Meningkatkan Komunikasi Antar Pribadi Pada Siswa kelas VII di SMP Negeri Kauman Tulungagung”, Skripsi, Bimbingan dan Konseling, FKIP UNP Kediri, 2015.
Penelitian ini dilatar belakangi hasil pengamatan dan pengalaman peneliti, bahwa di SMP Negeri Kauman Tulungagung ini siswa kelas VII masih cukup kesulitan dalam berkomunikasi kepada guru sehingga akan mengalami kesulitan dalam menerima dan memahami pelajaran yang disampaikan oleh guru. Siswa juga masih susah membedakan cara berkomunikasi dengan guru dan teman sebaya di sekolah.
Permasalahan penelitian ini adalah (1) Bagaimanakah pengaruh strategi layanan bimbingan kelompok dalam meningkatkan komunikasi antar pribadi siswa? (2) Adakah pengaruh strategi layanan bimbingan kelompok dalam meningkatkan komunkasi antar pribadi siswa?.
Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Kuantitatif, disini subyek penelitian siswa kelas VII SMP Negeri Kauman Tulungagung. Penelitian dilaksanakan dalam beberapa tahap yang, pertama menggunakan instrumen berupa lembar observasi aktivitas siswa ketika awal dan akhir penelitian, kemudian angket komunikasi antar pribadi siswa. Untuk mengetahui seberapa besar intensitas komunikasi antar pribadi siswa di analisis dengan menggunakanan analisis korelasi dalam hal ini korelasi product moment (rxy) melalui perhitungan secara manual.
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian ini, direkomendasikan: (1) Tujuan pokok layanan bimbingan kelompok adalah untuk mengembangkan kemampuan bersosialisasi, khususnya kemampuan berkomunikasi siswa. Dalam melakukan bimbingan di sekolah perlu dilakukan pembelajaran berkelompok untuk mempermudah bimbingan karena dengan membuat kelompok siswa tumbuh rasa kerjasama dan toleransi pada diri siswa. Oleh sebab itu guru memiliki adil terhadap pelaksanaan kerja kelompok. (2) Guru masih perlu meneliti terus menerus, untuk membuktikan apakah strategi layanan bimbingan kelompok sesuai dengan karakteristik kebutuhan siswa