PENERAPAN TEKNIK KONSELING CLIENT CENTERED UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS VIII MTs SELOTOPENG KECAMATAN BANYAKAN KABUPATEN KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015


Author (Penulis)

ANGGRI RIDA NASRULLOH
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Author Identity (NPM)

10.1.01.01.0024

Abstract

ABSTRAK Anggri Riza Nasrulloh. Penerapan Teknik Konseling Client Centered Untuk Meningkatkan Kemandirian Belajar Siswa Kelas VIII MTs Selotopeng Kecamatan Banyakan Kabupaten Kediri Tahun Pelajaran 2014/2015. Skripsi, BK, FKIP UNP Kediri. Kata Kunci: client centered, kemandirian belajar Penelitian ini dilatar belakangi hasil pengamatan dan pengalaman peneliti, bahwa masih banyak siswa yang belum dapat mandiri dalam aktivitas belajar. Kondisi ini tercermin dari adanya perilaku siswa yang malas belajar. Mereka menyelesaikan pekerjaan rumah hanya menyalin dari teman. Selain itu siswa terlihat pasif, tidak berani bertanya, bahkan saat ulangan siswa lebih memilih mencontek dari lembaran-lemabaran yang telah dipersiapkan dari rumah. Melalui teknik konseling client centered ini dapat memberikan kesempatan untuk memandirikan pribadi orang lain, adanya kesempatan untuk berinteraksi, berkomunikasi antara konseli dan konselor, yang akan menimbulkan adanya pemahaman dan perkembangan diri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan teknik konseling client centered dalam meningkatkan kemandirian belajar siswa. Penelitian ini menggunakan desain penelitian dengan SSD (Single Subject Design), dengan subjek penelitian siswa kelas VIII MTs Selotopeng Kecamatan Banyakan Kabupaten Kediri yang berjumlah 3 siswa.. Hasil penelitian ini menerangkan bahwa berdasarkan perkembangan subjek, maka dapat dijelaskan dalam kondisi level masing-masing subjek mengalami peningkatan skor, artinya subjek mengalami peningkatan dalam kemandirian belajarnya. Bila dilihat dari tendency central maka dapat dijelaskan masing-masing subjek memiliki skor tendency central diatas dari skor baseline, yaitu terdapat kenaikan skor sekitar 5-12 skor. Bila dilihat dari latency semua siswa pada siswa pada fase intervensi 1, 2, 3 memiliki peningkatan sebanyak 6-8 skor lebih banyak dibandingkan pada fase baseline. Artinya masing-masing subjek mengalami perubahan yang membaik dalam meningkatkan kemandirian belajar. Berdasarkan simpulan hasil penelitian maka dapat diberikan saran-saran sebagai berikut. Untuk siswa agar lebih bisa memahami dan mengerti pentingnya meningkatkan kemandirian belajar. Untuk Guru BK hendaknya menerapkan teknik konseling client centered dalam meningkatkan kemandirian belajar siswa, dan dapat dijadikan langkah-langkah penyusunan program BK dalam menangani masalah yang lain. Untuk orang tua diharapkan memberikan perhatian dan pendampingan yang lebih bagi siswa dalam meningkatkan kemandirian belajar pada putra-putrinya.

Keyword

a

Reference


PUBLISHED

2016-08-18

JOURNAL

Simki-Pedagogia

ISSN

2599-073X

ISSUE


Download PDF

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UN PGRI Kediri.

Jl. KH. Ahmad Dahlan 76 Mojoroto Kota Kediri

Designed by BootstrapMade
LPPM Server - Powered by BSI